Dimensipers.com — Dilan­sir dari kompas.com, Kementer­ian Pen­didikan dan Kebu­dayaan (Kemendik­bud) sebelum­nya menar­getkan seko­lah dan perku­li­a­han tat­ap muka dap­at dibu­ka pada bulan Juli 2021.

Kami ingin memas­tikan kalau kita bisa vaksi­nasi sam­pai akhir bulan Juni, tahun ajaran berikut­nya di bulan Juli, insya Allah kita sudah melakukan pros­es tat­ap muka di seko­lah,” jelas Menteri Pen­didikan dan Kebu­dayaan, Nadiem Makarim (25/2/2021).

Menang­gapi perny­ataan Kemendik­bud terse­but, Ded­dy selaku Anggota Sat­u­an Tugas (Sat­gas) bagian komu­nikasi pub­lik Kabu­pat­en Tulun­ga­gung pun opti­mis, jika bulan Juli pem­be­la­jaran tat­ap muka akan dilak­sanakan.

Kita opti­mis, semoga saja nan­ti di Kabu­pat­en Tulun­ga­gung dalam penan­ganan Coro­n­avirus Dis­eases 2019 (Covid-19) meningkat dalam dan semoga segera zona kun­ing dan hijau,” ujar Ded­dy.

Men­ge­nai diizinkan­nya pros­es pem­be­la­jaran tat­ap muka, Wak­il Rek­tor Bidang Akademik & Pengem­ban­gan Lem­ba­ga Uni­ver­si­tas Islam Negeri Sayyid Ali Rah­mat­ul­lah (UIN SATU), Abd. Aziz, menu­turkan bah­wa untuk setara per­gu­ru­an ting­gi belum berani men­gadakan pem­be­la­jaran tat­ap muka. Lingkup maha­siswa pun lebih luas, sam­pai lin­tas pulau bahkan negara diband­ingkan siswa yang mungkin lingkup­nya hanya sek­i­tar desa maupun kecamatan.

Kegiatan bela­jar men­ga­jar (KBM) di kam­pus akan lebih mem­ba­hayakan jika dilakukan tat­ap muka. Maka, kam­pus menung­gu surat kepu­tu­san bersama (SKB) 4 menteri, seper­ti Menteri Pen­didikan dan Kebu­dayaan, Menteri Aga­ma, Menteri Kese­hatan, dan Menteri Dalam Negeri, dan kini masih tetap den­gan metode online atau dalam jaringan (Dar­ing).

Aziz juga menam­bahkan terkait per­si­a­pan untuk pem­be­la­jaran online pada semes­ter depan. “Kita sudah pun­ya e‑learning. Aplikasinya juga sudah buat sendiri. Kita harus trans­for­masi ke dig­i­tal untuk pem­be­la­jaran­nya,” tuturnya.

Pem­be­la­jaran tat­ap muka atau offline juga ter­gan­tung dari surat rekomen­dasi atau per­iz­inan dari Sat­gas Covid-19. Ded­dy men­je­laskan bah­wa ada beber­a­pa hal yang per­lu diper­hatikan, seper­ti mem­per­si­ap­kan sarana dan prasarana, metode pem­be­la­jaran, dan alat-alat pro­tokol kese­hatan sesuai standard operating procedure (SOP).

Menu­rut Aziz, civ­i­tas akademik di kam­pus juga sudah men­da­p­at vaksin. Masih ada satu atau dua civ­i­tas akademik yang belum vaksin kare­na kepentin­gan di luar kota atau kepentin­gan yang lain.

Memang pada wak­tu jad­wal­nya itu ada kepentin­gan di luar kota atau ada kepentin­gan lain. Mungkin satu-dua saja yang belum,” kata Aziz.

Untuk memas­tikan semes­ter depan dap­at melakukan pem­be­la­jaran tat­ap muka, pihak kam­pus belum bisa memas­tikan. UIN SATU juga belum memi­li­ki surat izin Sat­gas untuk melakukan pem­be­la­jaran tat­ap muka, kare­na sam­pai sekarang kam­pus masih dalam pen­in­jauan ulang.

Diba­lik itu, para maha­siswa UIN SATU san­gat berharap ter­lak­sananya kuli­ah tat­ap muka. Apala­gi bagi maha­siswa semes­ter 2 yang belum merasakan pem­be­la­jaran di kelas.

Saya berharap bisa kuli­ah tat­ap muka. Tetapi kalau memang tidak mungkin, ya, ter­pak­sa harus online lagi,” ujar Nan­da Nur Indah, Maha­siswa Semes­ter 2 Juru­san Tadris Matematika.

Menden­gar isu kuli­ah lur­ing, Cit­ra Ika Prasetya, Maha­siswa Semes­ter 4 Juru­san Tadris Bahasa Indone­sia menang­gapi den­gan baik jika hal ini dap­at tere­al­isas­ikan. Ada hara­pan untuk segera merasakan bangku kuli­ah lagi, sebab pan­de­mi ini juga memen­garui sis­tem dan kual­i­tas pen­didikan di Indonesia.

Penulis: Riza Rach­mawati Fauzi­ah
Reporter: Nat­ul, Noval, Rizal, Sabi­la, Tony
Edi­tor: Ulum