Dimensipers.com — Fakul­tas Ushu­lud­din Adab dan Dak­wah (FUAD) seleng­garakan Pen­ge­nalan Budaya Akademik dan Kema­ha­siswaan (PBAK) pada 19 Agus­tus 2021. Sebanyak 1.290 maha­siswa baru mengiku­ti PBAK FUAD yang dilak­sanakan melalui Vir­tu­al Dari Tem­pat Ting­gal (VDTT) den­gan men­gangkat tema “Kemanu­sian Terkubur, Teknolo­gi Tum­buh Sub­ur”. Menu­rut Rijal, selaku ket­ua pelak­sana bah­wa pengam­bi­lan tema ini didasarkan pada sifat FUAD yang intero­gen ter­hadap isu-isu yang sedang terjadi.

Intinya di sini adalah kemanu­si­aan yang sudah mulai terkikis kare­na adanya teknolo­gi, men­jadikan sifat kemanu­si­aan dalam diri manu­sia hilang. Kare­na bisa dikatakan manu­sia sekarang meng­ham­ba pada teknolo­gi,” ungkap Zamzam selaku Steer­ing Com­mit­tee (SC) PBAK FUAD terkait dasar pemil­i­han tema.

Materi PBAK FUAD tahun ini ham­pir sama den­gan materi tahun sebelum­nya. Hanya saja ada tam­ba­han materi menyangkut tema PBAK FUAD. “Nah, dari empat materi, yang tiga ada Ke-FUAD-an, Keb­hinekaan, dan Lit­erasi Dig­i­tal yang memang materi (terse­but, red.) sudah ada sejak PBAK tahun sebelum­nya. Nah, untuk materi yang ter­akhir ini menyangkut den­gan tema, tem­atik, yaitu tema yang dipakai atau tema yang digu­nakan saat tahun ini gitu,” tutur Zamzam.

Sedan­gkan untuk pemil­i­han pema­teri, Zamzam menam­bahkan bah­wa pema­teri dip­il­ih oleh SC materi melalui kesep­a­katan den­gan SC umum, ket­ua Dewan Ekseku­tif Maha­siswa (Dema), sie acara PBAK, dan pen­gu­rus har­i­an ter­ma­suk ket­ua pelak­sana. Secara garis besar, pema­teri yang dip­il­ih harus kom­pe­ten di bidangnya.

Pada pelak­sanaan PBAK FUAD, peser­ta ditu­gaskan untuk memakai twib­bon yang dise­di­akan pani­tia, mem­bu­at resume materi, esai, dan video inter­ak­tif. Mes­ki dilak­sanakan secara VDTT, peser­ta PBAK tetap men­da­p­atkan fasil­i­tas walaupun bukan secara finan­sial. “Sebe­narnya secara finan­sial tidak ada, tapi kami mem­berikan mod­ul, jaringan teman, materi Ke-FUAD-an yang dipikir akan berman­faat untuk Maha­siswa Baru (Maba),” ungkap Rijal.

Pada penu­gasan­nya, peser­ta PBAK FUAD juga diwa­jibkan untuk mengumpulkan buku yang sesuai den­gan juru­san mas­ing-mas­ing. Menu­rut Rijal, pengumpu­lan buku bersi­fat wajib dan akan ada tin­dak lanjutnya.

Di sisi lain, sebe­narnya Rijal sem­pat bim­bang akan mem­berikan tugas terse­but atau tidak. Sete­lah melakukan kon­fir­masi den­gan Salamah, selaku Wak­il Dekan Bidang Kema­ha­siswaan dan Ker­jasama, ia menyu­tu­jui tugas terse­but jika dilakukan sesuai prose­dur yang baik dan benar.

Untuk alur pengumpu­lan buku, Rijal men­je­laskan bah­wa maha­siswa mengumpulkan buku ke Pen­damp­ing  ℗ atau Instruk­tur Pen­damp­ing (IP), kemu­di­an dis­er­ahkan ke  con­tact per­son (CP). Sete­lah itu, akan dikumpulkan ke base­camp Dema FUAD. Rijal menam­bahkan bah­wa kemarin dibu­atkan opsi untuk Maba yang terk­endala ongkos kir­im maupun yang rumah­nya jauh, bisa melalui pani­tia yang kebe­tu­lan berjualan buku. Untuk Maba area Tulun­ga­gung bisa melakukan sis­tem Cash On Deliv­ery (COD). Apa­bi­la buku telah terkumpul, maka akan didis­tribusikan kepa­da pihak-pihak yang telah ditentukan.

Menu­rut infor­masi yang saya dap­at dari SC umum, infor­masi ter­baru. Memang buku-buku itu tadi awal­nya akan didis­tribusikan di lem­ba­ga-lem­ba­ga yang ada di FUAD. Selain itu, juga didis­tribusikan ke desa-desa yang ada di Tulun­ga­gung di beber­a­pa titik. Awal­nya seper­ti itu. Tetapi sete­lah berkon­sul­tasi ke Bun­da Salamah, beli­au men­gin­struk­sikan kalau buku itu kan berasal dari Maba, jadi kem­balinya nan­ti juga harus ke Maba gitu. Nah, jadi infor­masi ter­baru dari SC umum, kalau buku-buku itu nan­ti juga akan didis­tribusikan ke per­pus­takaan FUAD, Ormawa, dan kelom­pok lit­erasi kecil. Untuk lit­erasi kecil ini kri­te­ri­anya masih belum diten­tukan detail­nya seper­ti apa, tetapi kemarin dije­laskan kalau kelom­pok lit­erasi kecil ini yang ada di juru­san-juru­san,” papar Zamzam terkait pendis­tribu­sian buku.

Di samp­ing itu, untuk menyi­asati kesuli­tan Maba dalam pengumpu­lan buku, pani­tia menye­di­akan alter­natif guna mem­per­mu­dah­nya. Menu­rut Zamzam, dari pihak pani­tia siap mengko­or­dinir den­gan cara men­garahkan Maba untuk mem­be­li di mini bazar buku yang telah dise­di­akan panitia.

Di balik kebi­jakan penu­gasan buku, pani­tia PBAK FUAD juga bek­er­ja sama den­gan toko buku wilayah Tulun­ga­gung. “Kemarin dap­at kabar dari Ket­ua Pelak­sana (Ketu­pel) nama tokonya Diva dan Elkis gitu katanya. Kabar ter­akhir yang aku den­gar­nya itu. Kalau beli buku di bazar itu tetap diko­or­dinir dari Maba ke pen­damp­ing,” ungkap Zamzam.

Men­ge­nai pendis­tribu­sian buku, telah ditan­gani oleh pani­tia atau tim khusus yang diawasi lang­sung oleh Ketu­pel. “Nah, kalau penang­gung­jawab, kare­na ini serangka­ian acara PBAK fakul­tas, dan yang bertang­gung jawab, otoma­tis, adalah si ket­ua Dema (FUAD, red.). Jadi secara admin­is­tratif atau ter­tulis adalah Mas Rafi selaku ket­ua Dema yang bertang­gung jawab. Tetapi yang meng­ger­akkan atau yang jadi pro­mo­tornya adalah pani­tia PBAK. Teruta­ma adalah Ketu­pel begi­tu pun juga dari beber­a­pa pani­tia SC.” ungkap zamzam

Pelak­sanaan PBAK FUAD tidak luput dari berba­gai ham­bat­an. Mus­dal­i­fah salah satu Maba dari Sulawe­si Sela­tan men­geluhkan, “Kalau fakul­tas PBAK-nya tidak tepat wak­tu dan ser­ing men­gubah jad­w­al, apala­gi adanya perbe­daan jam antara Sulawe­si den­gan Jawa, sela­ma satu jam. Saya melakukan diskusi di grup ham­pir ten­gah malam kare­na jad­w­al ser­ing diubah, tugas­nya juga agak banyak dan dead­linya juga mepet dan ham­pir samaan den­gan tugas PBAK Uni­ver­si­tas, wak­tu PBAK fakul­tas sha­lat saya terganggu.”

Selain itu, dari pihak pani­tia Rijal menu­turkan bah­wa ham­bat­an yang ter­ja­di dari teknisi, kare­na pelak­sanaan PBAK yang kebe­tu­lan bersamaan den­gan fakul­tas lain. Jadi jad­w­al men­gala­mi kemu­nduran sek­i­tar 1 jam.

Namun, Fadi­lah Putri salah seo­rang Maba yang berasal dari Palem­bang, men­gungkap­kan bah­wa tidak ada kendala pada pelak­sanaan PBAK FUAD. Jus­tru den­gan adanya PBAK FUAD mem­bawa man­faat bagi dia. Salah sat­un­ya tugas video yang dap­at melatih keper­cayaan dirinya.

Penulis: Ana
Reporter: Desy, Laila,Vidya
Redak­tur: Nata­sya