Dimensipers.com – Kamis, 15 Oktober 2020 pukul 14.59 WIB, kantor Ketua DPRD disegel oleh perwakilan Aliansi Mahasiswa Tulungagung. Dalam aksi ini, mahasiswa menagih janji Marsono, Ketua DPRD Tulungagung saat audiensi pada hari Rabu, 14 Oktober kemarin.
Aksi ini dihadiri oleh 11 peserta dari Gerakan Mahasiswa Nasinal Indonesia (GMNI) berjumlah tiga orang, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berjumlah dua orang, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berjumlah dua orang, Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung berjumlah dua orang dan Gusdurian berjumlah dua orang.
Bermula pukul 14.40 siang, perwakilan Aliansi Mahasiswa Tulungagung menuju dari Gedung Pendopo ke Gedung DPRD. Pada pukul 14.48 mereka menuju ke kantor Ketua DPRD yang pintunya dikunci rapat. Mereka menanyakan keberadaan Marsono ke humas namun hanya mendapat jawaban, “Sedang keluar kota.”
Lalu pukul 14.49 WIB perwakilan Aliansi Mahasiswa Tulungagung mengetuki pintu kantor DPRD dan meneriaki, “Pak Ketua, belom waktunya pulang.”
Tepat pukul 14.52 WIB perwakilan Aliansi Mahasiswa Tulungagung memutuskan memberikan surat cinta yang berisi kemarahan dan kekecewaan. Tulisan “Pak Marsono di cari mahasiswa menuntut janji bertemu” menempel di bagian pintu. Sementara di bagian kaca bertuliskan “Di buru mahasiswa” dan “Jam kerja belum habis”. Sedangkan di bagian daun pintu bertuliskan “Ruangan ini disegel mahasiswa Tulungagung”.
Kordinator Aksi, Bagus Prasetiawan mengatakan bahwa tujuan aksi kali ini adalah untuk menagih janji Ketua DPRD Tulungagung yang sudah sepakat akan menandatangani tuntutan menolak Omnibus Law, namun ia hilang kabar. “Karena kan kemarin Pak Marsono ingkar janji, janjian bertemu dengan bupati sekalian di pendopo tapi pada kenyataannya enggak ada. Bahkan hingga saat ini pun ketika kami aliansi mahasiswa berusaha mencari Pak Marsono ke ruangannya, Pak Marsono juga tidak ada, ini belum habis jam kerja. Bahkan kami ketika ke humas, humas juga enggak ada. Dalam artian di mejanya juga enggak ada. Makanya kami tadi langsung datang ke ruangan Pak Marsono, jadi tidak ada konfirmasi antara dari humas maupun Pak Marsono terkait janji Pak Marsono kalau di bidang humas memberikan keterangan secara kelembagaan,” jelas Bagus.
Sebelumnya, audiensi DPRD bersama Aliansi Mahasiswa Tulungagung yang janjinya Ketua DPRD akan datang dan menandatangani tuntutan bersama Bupati.
Sikap Ketua DPRD yang mengecewakan aliansi mahasiswa karena dianggap telah melakukan penantangan, “kami sangat menyayangkan padahal kemarin sudah menjanjikan (bertemu), kalau seperti ini saya selaku koordinator aksi berpikir bahwasannya secara tidak langsung Marsono telah melakukan penantangan,” tutur Bagus. Bagus juga menyatakan bahwa aliansi Mahasiswa tidak segan-segan melakukan aksi kembali dengan massa yang lebih besar lagi, ”Kemarin kan saya sudah menyatakan ketika Pak Marsono memang benar-benar tidak mau tanda tangan, kami aliansi mahasiswa siap turun ke jalan lagi dengan massa yang lebih besar,” tuturnya kembali.
Hingga berita ini dipublikasi, belum ada pemberitahuan bahwa Ketua DPRD menandatangani tuntutan para aksi demonstrasi. Sedangkan terlihat juga para mahasiswa sudah mulai berkonsolidasi.
Reporter: Achmad Ilham Sulaiman, Amy Ameiliya
Penulis: Amy Ameiliya
Editor: Muhammad F. Rohman