Isti­lah Musyawarah Per­wak­i­lan Maha­siswa (MPM) dite­tap­kan pada tahun 2020 sejak pan­de­mi berlang­sung meng­gan­tikan dik­si kon­gres. Alasan­nya, peser­ta yang berpar­tisi­pasi hanya beber­a­pa orang atau perwakilan.

Urgen­si dilakukan MPM adalah mem­ba­has Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tang­ga (AD/ART) seba­gai pro­duk hukum yang akhirnya digu­nakan oleh selu­ruh organ­isasi maha­siswa (Ormawa). Pada 9–11 Novem­ber 2021 Sen­at Maha­siswa Uni­ver­si­tas (Sema‑U) men­gadakan MPM den­gan per­si­a­pan yang men­u­ai pro-kon­tra dari beber­a­pa pihak.

Awal mula MPM sep­a­kat diadakan pada 1–3 Novem­ber 2021 di gedung Dewan Per­wak­i­lan Raky­at Daer­ah (DPRD) Tulun­ga­gung. Namun, ada kendala fasil­i­tas yang hanya berka­p­a­sitas 60 orang, sedan­gkan jum­lah pani­tia dan peser­ta diperki­rakan 120 orang. Akhirnya, jad­w­al berubah men­ja­di 6 Novem­ber 2021.

Tidak hanya itu, tang­gal berubah lagi men­ja­di 8–10 Novem­ber 2021. Tang­gal itu dis­ep­a­kati oleh beber­a­pa lem­ba­ga, diadakan di Jepun View Resto. Dari pihak Sema‑U pun sudah menye­bar undan­gan dan pam­flet ser­ta sosial­isasi kepa­da peserta.

Alasan diadakan­nya MPM di Jepun menyangkut berba­gai per­tim­ban­gan. Jika MPM diadakan di gedung Arif Mus­taqim masih pada tahap ren­o­vasi sam­pai 15 Novem­ber 2021.

Sedan­gkan, gedung aula uta­ma dan gedung Syai­fud­din Zuhri penuh, digu­nakan sejak 1–30 Novem­ber 2021. Kalau saja diadakan di aula per­pus­takaan itu belum cukup lengkap fasil­i­tas yang tersedia.

Den­gan berba­gai per­tim­ban­gan terse­but, MPM diun­dur pada 8 Novem­ber di Jepun View Resto. Akan tetapi tiba-tiba ter­ja­di peruba­han kem­bali secara men­dadak den­gan alasan pemil­i­han tem­pat di Jepun View Resto akan menyulitkan turun­nya pendanaan.

Ahmad Fauzi, kepala bagian Akademik mem­ber­i­tahukan, jika MPM tetap diadakan di Jepun maka dana tidak bisa turun dan bisa berak­i­bat pada kegiatan terse­but nan­ti­nya. Akhirnya, MPM diun­dur lagi men­ja­di 9–11 Novem­ber 2021. Pihak rek­torat itu pun mem­berikan saran untuk pin­dah tem­pat ke gedung Pascasarjana.

Menu­rut pen­je­lasan Moch. Diyaur Rohman, Ket­ua Sema‑U, ia tidak diizinkan mem­per­si­ap­kan tem­pat pada Ming­gu. Hal itu aki­bat semua karyawan UIN SATU Tulun­ga­gung libur. Akhirnya, per­si­a­pan ruan­gan terse­but dilak­sanakan pada Senin, 8 Novem­ber 2021.

Syari­fah Anna­jiyah, Ket­ua Sema Fakul­tas Ushu­lud­din, Adab dan Dak­wah (FUAD), meno­lak pen­gun­duran tang­gal dilak­sanakan­na MPM. Namun, hasil akhirnya MPM tetap mundur.

Seben­ernya kemarin itu di grup lem­ba­ga ataupun KBM (Kelu­ar­ga Besar Maha­siswa, red.) se-UIN itu juga banyak yang tidak menyetu­jui kalau MPM mundur, ter­ma­suk temen-temen lem­ba­ga FUAD, ada banyak HMJ (Him­punan Maha­siswa Juru­san, red.) ingin meno­lak mundur. Bahkan ham­pir semua HMJ di FUAD, Dema (Dewan Ekseku­tif Maha­siswa, red.), juga Sema meno­lak MPM mundur,” jelas Syari­fah Annajiyah.

Berbe­da hal­nya menu­rut tang­ga­pan Muham­mad Wildan, Ket­ua Sema Fasih (Fakul­tas Syari­ah dan Ilmu Hukum), menyayangkan ten­tang kurangnya komu­nikasi yang dilakukan oleh Sema‑U. Menu­rut­nya pihak Sema‑U bukan kurang per­si­a­pan, namun kurang mengko­mu­nikasikan kepa­da lem­ba­ga-lem­ba­ga lainya.

Terkait Sema ini sebe­narnya bukan kurang per­si­a­pan cuma kurang komu­nikasi. Soal­nya, dil­i­hat dari beber­a­pa molornya acara dan tidak diin­fokan. Kita sebe­narnya tidak ada masalah kalau mis­al­nya molor asal infonya jelas,” tutur Wildan.

Pelak­sanaan kegiatan MPM men­gala­mi peruba­han tang­gal hing­ga berber­a­pa kali dilakukan peruba­han. Muham­mad Jamalul Abidin, Ket­ua Sema FEBI (Fakul­tas Ekono­mi dan Bis­nis Islam) men­je­laskan peruba­han terse­but ter­ja­di hing­ga 4 kali.

Awalnya dilak­sanakan pada 1–3 Novem­ber 2021. Kemu­di­an, mundur pada 6 Novem­ber 2021. Mundur lagi pada 8–10 Novem­ber 2021 dan mundur lagi pada 9–11 Novem­ber 2021,” jelas Abidin.

Yang dis­ayangkan, pihak Sema‑U tidak melakukan klar­i­fikasi dan rap­at ulang terkait peruba­han pelak­sanaan MPM. Dari Dema‑U sebe­narya sudah mem­berikan fasil­i­tas secara online beru­pa Zoom untuk klar­i­fikasi peruba­han tang­gal pelak­sanaan MPM, namun pihak Sema‑U menolak.

Terkait peman­jan­gan MPM yang kemarin pada 8–9 Novem­ber 2021 ndak ada rap­at lagi. Yang dike­tahui temen-temen lem­ba­ga ini MPM-nya itu pada 1–3 Novem­ber 2021. Terus ada surat undan­gan masuk tiba-tiba jadi 8–9 Novem­ber 2021. Nah, ini mem­bu­at temen-temen KPU (Komisi Pemil­i­han Umum, red.) FUAD juga sedik­it bin­gung kare­na kita per­si­a­pan Musma (musyawarah maha­siswa) itu pada 11 Novem­ber 2021, jelas Syari­fah Annajiyah.

Menu­rut pen­da­p­at Gilang Tah­es Prata­ma, Ket­ua HMJ Sejarah Per­ad­a­ban Islam (SPI), menyayangkan forum terse­but dipu­tuskan secara sepi­hak. Pasal­nya forum itu seharus­nya didiskusikan den­gan ket­ua lem­ba­ga lain­nya ter­lebih dahulu.

Inikan forum­nya maha­siswa sendiri, ya. Kena­pa kok tidak ada musyawarah ter­lebih dahu­lu terkait peruba­han tang­gal. Namun, yang jelas peruba­han tang­gal itu ter­ja­di keti­ka sen­at itu meng­in­for­masikan di grup KBM, “ tam­bah Gilang.

Memang dari pihak Sema‑U tidak melakukan sosial­isasi offline terkait peruba­han ke 8 Novem­ber pada lem­ba­ga lain, melainkan hanya diin­for­masikan melalui Grup What­sApp ket­ua-ket­ua Sema Fakul­tas (Sema‑F). Namun, untuk undan­gan­nya dikir­imkan ulang, undan­gan yang baru.

Nggak ada kalau sosisasi offline. Kalau peruba­han ke 8 Novem­ber 2021 itu, kita japri-kan (jalur prib­a­di atau jaringan prib­a­di) di grup ket­ua-ket­ua Sema,” tutur Rohman.

Awal­nya chat grup, kalau ga salah. Jumat itu aku chat grup, terus Minggu, Senin. Minggu dan Senin itu aku men­gir­imkan undan­gan yang baru,tam­bah­nya.

Selain itu, tang­ga­pan Gilang terkait per­si­a­pan MPM kali ini berak­i­bat pada peruba­han del­e­gasi beru­lang kali yang secara tidak lang­sung juga mene­gaskan dan mem­per­je­las bah­wasanya ada birokrasi yang cacat dalam badan Sema‑U.

Di sisi lain, run­down acara MPM belum diber­i­tahukan secara jelas dan kongkrit. Ser­ta, dari pihak Sema U memang men­gakui jikalau pen­gi­r­i­man­nya molor dan telat kepa­da peser­ta MPM. “Tidak diber­i­tahu secara jelas dan kongkrit. Yang sem­u­la jad­w­al itu ada, terny­a­ta tidak diberi lem­bar kon­sid­er­at,” tutur Gilang.

Untuk rundown mende­tail sendiri emang dari sie acara sendiri agak telat men­gir­im run­down. Tadi sudah, untuk hari ini, tapi sudah dibagikan run­down yang detail­nya,” terang Rohman.

Pada saat berlang­sungnya MPM, tidak semua Ormawa mengisi daf­tar hadir di kesekre­tari­atan. Dan tidak semua lem­ba­ga mengiku­ti acara secara penuh. Mis­al dari Geron­i­mo,  Dema‑U, Man­a­je­men Bis­nis Syari­ah (MBS), March­ing band, dan bola voli.

Kemu­di­an, terkait peser­ta pasif dikare­nakan tia­da dana live stream­ing, maka peser­ta pasif diam­bil dari Sema‑U sendiri, yakni pani­tia yang tidak men­ja­di pre­sid­i­um Sema dan yang tidak men­ja­di delegasi.

Sema‑U juga men­gaku bah­wa mere­ka sudah mem­per­si­ap­kan MPM sejak Okto­ber awal. Pada saat itu pula, sudah mulai pengumpu­lan draft dan mulai penyusunan pani­tia dari inter­nal Sema‑U.

Pros­es pemil­i­han kepani­ti­aan terse­but dilakukan secara lang­sung, meliputi pemil­i­han ket­ua, sie acara, dan sie lain­nya. Yang sebe­narnya dari jauh-jauh hari Sema Fakul­tas, terkhusus Sema FUAD menanyakan per­i­hal kegiatan MPM dan Pemira.

Dari pihak Sema FUAD sebenere wes lama kon­takan ten­tang MPM, sejak Juli-Agus­tus lah, soal­nya memang mer­an­cang Per­mi­ra-nya (pemilu raya, red.) FUAD sejak Juli,” ujar Syarifah.

Menu­rut pen­je­lasan Syari­fah keca­catan Sema‑U juga dini­lai kare­na kurangnya kedekatan dan koor­di­nasi pihak Sema‑U den­gan berba­gai lem­ba­ga di bawah­nya, seper­ti men­jar­ing aspi­rasi dan sekedar menge­tahui kegiatan yang diadakan lem­ba­ga-lem­ba­ga lain. Alhasil Sema‑U mere­ka anggap selalu memak­sakan kehen­dak dan kepu­tu­san sepihak.

Jika mem­ba­ca ulang AD/ART Ormawa pasal 16 ayat (4) hal ini menyalahi atu­ran terse­but bah­wasanya musyawarah-musyawarah yang diadakan oleh maha­siswa, ter­ma­suk MPM ini bersi­fat kolektif-kolegial.

Kolek­tif-kole­gial adalah sis­tem  keor­gan­isas­ian yang meli­batkan para pihak yang berke­pentin­gan dalam men­gelu­arkan kepu­tu­san atau kebi­jakan melalui mekanisme musyawarah mufakat den­gan mengede­pankan seman­gat keber­samaan.” (AD/ART Ormawa Pasal 16 ayat (4))

Mes­ki demikian, pelak­sanaan MPM ke depan dihara­p­kan bisa lebih berkem­bang dan mem­bu­at ino­vasi baru seba­gaimana dis­am­paikan oleh Gilang, “semoga saja di tahun depan itu temen-temen dari Ormawa apapun dap­at mere­flek­si kegiatan ini seba­gai salah satu ben­tuk eval­u­asi dan memi­li­ki ino­vasi yang dap­at dikem­bangkan.”

Penulis: Umi & Gilang
Reporter: Gea, Gilang, Ria
Edi­tor: Ulum