Berdasarkan Surat Edaran Direk­tur Jen­der­al Pence­ga­han dan Pen­gen­dalian Penyak­it Kementer­ian Kese­hatan Nomor HK.02.02/I/1669/2021 ten­tang Per­cepatan Pelak­sanaan Vaksin Covid-19, Uni­ver­si­tas Islam Negeri Sayyid Ali Rah­mat­ul­lah Tulun­ga­gung (UIN SATU) bek­er­ja sama den­gan Dinas Kese­hatan (Dinkes) Tulun­ga­gung mengge­lar vaksi­nasi untuk maha­siswa aktif yang memi­li­ki Kar­tu Tan­da Maha­siswa (KTM) dan mengisi for­mulir pendaf­taran secara online yang terse­bar melalui grup What­sApp, ser­ta masyarakat umum.

Pam­flet vaksinasi

Tiga jam sete­lah pam­flet diung­gah, ter­catat kurang lebih 1.000 maha­siswa telah mendaf­tarkan diri untuk men­jalani vaksin jenis Sino­vac di Gedung Arif Mus­takim Lan­tai 1 pada Rabu, 14 Juli 2021. Pendaf­tar dirasa mem­blu­dak, sedan­gkan Dewan Ekseku­tif Maha­siswa (Dema) UIN SATU hanya men­da­p­at vaksin sebanyak 300 kuota.

Kuo­ta per­ta­ma, kami mem­inta 100 (kuo­ta). Sete­lah kita mem­bu­ka pendaf­taran terny­a­ta yang minat jum­lah­nya san­gat luar biasa. Akhirnya, kita komu­nikasi lagi, diberikan 300 (kuo­ta),” ucap Mah­da, Ket­ua DEMA UIN SATU.

Dari 300 kuo­ta vaksin, sebanyak 30 kuo­ta diberikan kepa­da masyarakat umum yang telah men­da­p­at surat rujukan dari Dinkes. Mah­da mema­parkan bah­wa hal terse­but meru­pakan per­mintaan dari Dinkes lang­sung. Selebi­h­nya, maha­siswa men­da­p­at 270 kuota.

Sebanyak 1.000 maha­siswa yang telah mendaf­tar, rupa­nya hanya diam­bil 220 pendaf­tar ter­cepat untuk dicatat ke dalam surat pengu­mu­man daf­tar nama maha­siswa pro­gram vaksi­nasi yang dikelu­arkan Dema.

Sedan­gkan untuk 50 kuo­ta yang lain, Muza­k­ki selaku Pani­tia men­gungkap­kan bah­wa kam­pus awal­nya men­da­p­at jatah vaksin sebanyak 220 kuo­ta. Tapi, ada tam­ba­han vaksin dari Dinkes yang dikon­fi­masi lang­sung di wak­tu pelak­sanaan, yaitu sebanyak 50 kuo­ta. Dari situ, pani­tia lalu mem­bu­ka kesem­patan lagi bagi sia­papun yang sudah mendaftar.

Kita umumkan di grup. Jadi sia­pa yang namanya sudah mendaf­tar, kemu­di­an diper­si­lahkan untuk segera menu­ju kam­pus. Sia­pa cepat dia dap­at. Di grup res­mi Dema‑U,” ujar Muzakki.

Akan tetapi, tidak semua pendaf­tar menge­tahui infor­masi terse­but. Salah satu maha­siswa Fakul­tas Ushu­lud­din Adab dan Dak­wah (FUAD) yang tidak ingin dise­butkan namanya, men­je­laskan dirinya tak men­da­p­at infor­masi apapun dari Dema terkait tam­ba­han kuota.

Pros­esi Vaksinasi

Sejak pukul 08.00 WIB, peser­ta mulai berdatan­gan. Dim­u­lai den­gan mengisi daf­tar hadir di pos sat­pam sekali­gus mem­per­li­hatkan kar­tu iden­ti­tas beru­pa fotokopi Kar­tu Tan­da Pen­duduk (KTP). Kemu­di­an, peser­ta masuk dan mengisi for­mulir reg­is­trasi yang telah dise­di­akan pani­tia dikur­si tunggu.

Satu-per­satu peser­ta kemu­di­an dipang­gil untuk melakukan screen­ing atau cek kese­hatan sebelum sun­tik vaksin. Andi­ka, salah satu pener­i­ma vaksin men­je­laskan bah­wa dirinya dihadap­kan den­gan beber­a­pa per­tanyaan, yaitu ten­tang keluhan saat ini, aler­gi, ten­si nor­mal, dan riway­at ter­jangk­it virus korona.

Sete­lah itu, peser­ta dim­inta men­e­mui tim medis yang bertu­gas menyun­tikkan vaksin dan dim­inta menung­gu sela­ma 15 menit di kur­si obser­vasi. Hal terse­but dilakukan untuk memas­tikan tidak ada gejala yang muncul keti­ka sudah mener­i­ma vaksin.

Wak­tu vaksi­nasi telah diatur oleh pani­tia. Sebisa mungkin tidak ter­ja­di keru­mu­man dalam antre­an. Kegiatan pun akhirnya ditut­up pukul 14.00 WIB. Muza­k­ki menyam­paikan akan ada vaksi­nasi gelom­bang 2 yang kemu­ngk­i­nan diadakan satu bulan lagi oleh Dema. Hal ini juga dibenarkan oleh Mah­da, “iya ada, pelak­sanaan­nya tang­gal 14 (Agus­tus). Ini kan satu paket den­gan gelom­bang pertama”.

Penulis: Ria
Reporter: Ria
Edi­tor: Ulum