Dimensipers.com — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, Kamis, (19/03/20) membuka prodi baru di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) berupa Program Studi (Prodi) Pariwisata Syraiah. Seperti yang disampaikan oleh Dede Nurohman selaku Dekan FEBI, peluang bagi IAIN Tulungagung mendirikan Prodi baru di mana Prodi ini di seluruh Jawa khususnya belum ada yang namanya Prodi Pariwisata Syariah. Banyak yang kita ketahui program studi di luar sana kebanyakan perhotelan, pariwisata dan lain sebagainya, tetapi belum ada ‘syariah’.
Alasan lain didirikannya Prodi Pariwisata Syariah melihat anak milenial kebanyakan suka berwisata atau traveling. Kesempatan ini menjadi peluang bagaimana IAIN Tulungagung memberi kontribusi positif bagi masyarakat yang memang menginginkan belajar pada Prodi Pariwisata Syariah.
Dede juga menjelaskan sistem dan program di dalam Prodi Pariwisata Syariah, “Sistemnya sudah kita bentuk sejak siap-siap mendirikan pariwisata syariah ini, karena proses atau prosedur mendirikan program studi sekarang ini sudah diketatti oleh kementerian agama salah satunya adalah membuat secara bagus, struktur yang bagus, juga dosen-dosen yang konvertibel, berkompetensi yang sesuai keilmuan, dan juga fasilitas, tempat, sarana prasarana yang memadai,” ujar Dede Nurohman selaku dekan FEBI IAIN Tulungagung.
Sedangkan stuktur Prodi Pariwisata Syariah belum sempat dirancang, sebab Surat Keputusan (SK) baru saja turun (Nomor 221 Tahun 2020, tentang penyelenggaraan program studi Pariwisata Syariah (S1) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung).
Dalam alur pendaftaran Prodi baru Pariwisata Syariah hanya bisa melalui dua jalur yaitu melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keislaman Negeri (UM-PTKIN) atau jalur mandiri. Mahasiswa yang akan terseleksi hanya diambil 40 mahasiswa melalui jalur UM-PTKIN dan 20–40 mahasiswa melalui jalur mandiri, jadi kira-kira total yang akan diambil hanya 2 kelas atau 60 sampai 80 mahasiswa. “Saya ingin pilih prodi ini, prodi yang bagus mahasiswanya tidak usah banyak-banyak, terseleksi dengan baik, kemudian kita bina dengan baik, sehingga mereka betul-betul bisa berkontribusi bagi penemuan pariwisata dari Indonesia jika sudah lulus nanti,” tutur Dede Nurohman.
Ada pun tanggapan mengenai jurusan baru yaitu Pariwisata Syariah oleh Moh. Ilham Zamzami selaku ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Bisnis Syariah (MBS), salah satu Mahasiswa FEBI “Bagaimana jurusan ini ingin dicapai dari berdirinya jurusan tersebut harus jelas dan harus ada goal yang ditargetkan dalam proses pembelajaran, Fasilitas juga harus diperhatikan juga karena jurusan pariwisata syariah ini bias gampang dan sulit dalam pengelolaan, jadi fasilitas seperti pengelolaan jurusan harus lengkap, tidak hanya lokal untuk pembelajaran tetapi juga hal yang berkaitan,
Perkembangan era sekarang yang begitu serba instan dan harus memikirkan bagaimana dengan adanya perkembangan untuk menghadapi era 4.0 yang begitu canggih. Begitu pun dengan prodi yang baru tersebut juga harus ada target dan fasilitas yang memenuhi pada zaman milenial kali ini.
“Jangan lupa, harus mengambil pengaruh yang berkompeten kita hari ini sudah memasuki era 4.0 jadi pengelolaan pariwisata juga harus diimbangi juga pengajar yang bagus dan mumpuni. Adapun harapan saya dengan adanya jurusan ini semoga akan melahirkan mahasiswa yang berkompeten untuk mengelola pariwisata khusunya di Tulungagung, yang di mana hari ini banyak pariwisata tetapi pengelolaannya belum maksimal, dan masih menggunakan sistem lama, dan harus mengikuti perkembangan era juga,” Tambahnya.
DIMëNSI juga sudah berusaha menghubungi Abdul Aziz selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga untuk diwawancarai, tetapi tidak ada tanggapan sampai berita ini terbit.
Reporter: Amy Amelia & Siti Sa’diyah
Penulis: Siti Sa’diyah
Redaktur: Rifqi Ihza F.