Sen­at Maha­siswa Uni­ver­si­tas Islam Negeri Sayyid Ali Rah­mat­ul­lah Tulun­ga­gung (SEMA‑U) kem­bali men­gadakan Musyawarah Per­wak­i­lan Maha­siswa (MPM) yang bertem­pat di Aula Pimp­inan Cabang Nahd­lat­ul Ula­ma (PC NU) Tulun­ga­gung. Seper­ti yang ter­ja­di seti­ap tahun­nya, tujuan MPM adalah untuk mem­ba­has, meren­canakan, dan memu­tuskan reg­u­lasi atau kebi­jakan men­ge­nai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tang­ga (AD ART) organ­isasi kemahasiswaan.

Secara hier­ar­ki musyawarah ini memi­li­ki kedudukan yang pal­ing ting­gi dan bersi­fat kolek­tif-kole­gial, yang meli­batkan pihak-pihak berke­pentin­gan dalam men­gelu­arkan kepu­tu­san atau kebi­jakan melalui MPM.

Pelak­sanaan MPM tahun ini ham­pir sama den­gan tahun 2023, namun ter­da­p­at perbe­daan dalam durasinya. Jika di tahun 2023 kegiatan berlang­sung sela­ma dua hari, tahun 2024 ini jus­tru sele­sai lebih cepat, yaitu hanya dalam satu hari pada Jumat, 1 Novem­ber 2024. Pada­hal, awal­nya kegiatan ini diren­canakan berlang­sung tiga hari, dari Jumat hing­ga Ming­gu. Menu­rut Fah­mi, Ket­ua SEMA‑U, hal itu dise­babkan oleh berku­rangnya eufo­ria forum yang tidak lagi seku­at tahun-tahun sebelumnya.

MPM pada hari ini luar biasa, sih. Dari empat tahun aku ikut MPM, baru kali ini satu hari sele­sai. Tapi kita tidak melang­gar namanya sis­tem per­si­dan­gan soal­nya pre­sid­i­um sudah menawarkan sidang tapi forum itu tidak seper­ti dulu. Dulu kan ter­lalu mengge­bu-ngge­bu men­gubah pasal, ini kan sep­a­kat-sep­a­ka , iya kan. Tan­pa adanya sal­ing berke­lahi,” tutur Fah­mi.

Salah satu per­wak­i­lan ormawa, berin­isial A, men­gungkap­kan keke­ce­waan­nya saat diwawan­car­ai kru Dimen­si terkait jalan­nya MPM tahun ini. Ia menyayangkan kon­disi di mana banyak del­e­gasi organ­isasi maha­siswa tidak memenuhi undan­gan terse­but, den­gan kehadi­ran peser­ta yang hanya men­ca­pai seten­gah dari jum­lah yang dihara­p­kan. Selain itu, beber­a­pa peser­ta yang hadir tidak kem­bali ke forum sete­lah wak­tu isti­ra­hat. Pada­hal, acara terse­but meru­pakan bagian inti yang san­gat pent­ing dalam menen­tukan arah organ­isasi untuk satu tahun ke depan.

Menu­rut saya sendiri mungkin ini agak di luar dugaan ya, kare­na biasanya itu sehar­i­an penuh, ini malah belum ada semalam sudah sele­sai. Jadi pan­dan­gan saya sendiri ya agak kurang. Ya dilu­ar ekspetasi saya lah. Kare­na tadi juga tidak ada hal-hal yang kon­trak fik­tif gitu, semuanya setu­ju-setu­ju dan ya menu­rut saya feel nya kurang dapet,” jelasnya.

Peser­ta forum dari ormawa KSR yang berin­isial N juga mem­beri keteran­gan terkait beber­a­pa peser­ta tidak cukup aktif dalam forum. “Kon­di­sion­al ter­gan­tung para peser­ta ren­cana dari SEMA kan lebih kri­tis tapi hari ini nggak ada umpan balik atau nggak kri­tis dari para peser­ta. Nggak aktif, hanya beber­a­pa yang aktif dari kalan­gan SEMA dan DEMA F,” tutur N.

Meli­hat kon­disi pelak­sanaan MPM tahun ini, Fah­mi selaku Ket­ua SEMA‑U men­gungkap­kan hara­pan­nya untuk penye­leng­garaan MPM dan per­an ormawa di masa depan. Undang-Undang ini harus dilak­sanakan sesuai tupoksinya, jan­gan melen­ceng dari Undang-Undang. Kede­pan­nya ormawa FASIH lebih aktif lagi, lebih dari Undang-Undang yang kita eval­u­asi,” ucap Fah­mi.

Hara­pan seru­pa juga dis­am­paikan oleh salah satu per­wak­i­lan ormawa dari KSR, berin­isial N, untuk pelak­sanaan MPM men­datang. “Tidak masalah soal wak­tu mau satu hari, dua hari, atau bera­pa itu. Tapi saya harap tidak panas lagi kayak MPM 2023 kemarin. Artinya peyam­pa­ian seper­ti tadi ada ketawa nya. Jadi den­gan kepala din­gin. jelas N.

Para peser­ta MPM tahun ini juga men­gungkap­kan kepri­hati­nan terkait kon­disi ruan­gan yang panas saat sidang berlang­sung. Bukan hanya suasana sidang yang terasa mem­anas, tetapi juga kon­disi ruan­gan yang kurang nya­man kare­na hanya dilengkapi tiga kipas angin yang tidak cukup mendinginkan suasana. Hal terse­but juga dikon­fir­masi N seba­gai peser­ta dari MPM tahun ini “Kere­sa­han terkait tem­pat panas, semua merasakan,” terang N.

Penulis: Aina
Reporter: Cindy, Aina
Redak­tur: Zulfa