Dimensipers.com- Pani­tia Bulan Bahasa Tadris Bahasa Indone­sia (TBIn) IAIN Tulun­ga­gung gelar Sim­po­sium den­gan tema “BAhasa IndoneSIaku (BASI)” pada Senin malam, 29 Okto­ber 2018 . Bertem­pat di aula lan­tai 6 gedung K.H. Arief Mus­taqiem IAIN Tulun­ga­gung, acara sim­po­sium ini meng­hadirkan Can­dra Malik dan Wawan Susetya seba­gai pema­teri. Di mana mere­ka berd­ua beru­pakan sas­trawan dan budayawan. Acara ini meru­pakan pun­cak dari serangka­ian acara dalam rang­ka mem­peringati bulan bahasa 2018. Sebelum­nya telah diadakan berba­gai per­lom­baan sejak tang­gal 1 Okto­ber 2018 dan Sem­i­nar Jur­nal­is­tik pada Senin siang (29/10/2018).

Acara inti yang dijad­walkan akan dim­u­lai pukul 19.00 WIB, ter­pak­sa diun­dur sam­pai pukul 21.30 WIB kare­na kendala tek­nis. Namun hal terse­but tak menyu­rutkan antu­sias peser­ta. Peser­ta masih banyak yang berta­han sam­pai acara terse­but dimulai.

Menu­rut saya den­gan diadakanya acara seper­ti ini, kita bisa mem­perdalam pen­gala­man kita ten­tang kemam­puan berba­hasa. Saya ingin berin­ter­ak­si kepa­da orang lain den­gan baik dan benar,” ungkap Zaki, peser­ta sim­po­sium dari juru­san TBIn semes­ter 5.

Hal sena­da juga dis­am­paikan oleh Nisa Farikhani, peser­ta dari juru­san TBIn semes­ter 3. “Den­gan diadakanya acara ini kita dap­at berin­ter­ak­si den­gan berba­gai jen­jang, tidak hanya teman sebaya saja,” ujarnya.

Menyoal tema “BAhasa IndoneSIaku” den­gan penekanan pada BA dan SI ini dilatar­be­lakan­gi kare­na maraknya peng­gu­naan bahasa asing–terutama bahasa Ing­gris dalam berba­gai acara organ­isasi kema­ha­siswaan di kampus.

Adanya hal terse­but menun­jukkan seakan-akan bahasa Indone­sia dipan­dang lebih ren­dah dari bahasa asing. Sehing­ga den­gan diadakan­nya acara ini bertu­juan untuk mengin­gatkan pemu­da agar mau kem­bali menc­in­tai dan meng­gu­nakan bahasa Indone­sia yang baik dan benar.

Fenom­e­na yang ter­ja­di dalam lingkup kam­pus IAIN Tulun­ga­gung, peng­gu­naan bahasa Indone­sia dalam berba­gai acara organ­isasi kema­ha­siswaan itu banyak digan­ti oleh bahasa Ing­gris. Mis­al­nya dalam pemil­i­han tagline acara. Jadi seakan-akan bahasa Indone­sia itu lebih ren­dah dari­pa­da bahasa Ing­gris,” jelas Angga Nahrowi selaku ket­ua pelak­sana Bulan Bahasa TBIn 2018.

Angga juga berharap agar ke depan­nya kegiatan bulan bahasa tidak hanya dinikmati oleh maha­siswa Tadris Bahasa Indone­sia saja, melainkan juga maha­siswa yang berkec­im­pung di dunia lit­erasi. “Ke depan hara­pan­nya kegiatan bulan bahasa tidak hanya ter­pusat atau hanya dinikmati orang-orang juru­san bahasa Indone­sia saja. Tapi ter­ma­suk pelaku-pelaku lit­erasi dalam kam­pus, seper­ti pers maha­siswa ataupun lem­ba­ga-lem­ba­ga lain itu ikut ser­ta dalam meme­ri­ahkan bulan bahasa,” ujarnya.[]