Dimensipers.com — Jumat, 4 Jan­u­ari 2019 sek­i­tar pukul 9.00, Pres­i­den Joko Wido­do (Jokowi) meresmikan rumah susun (rusun) maha­siswa IAIN Tulun­ga­gung. Tem­pat peresmi­an ini dilakukan di STKIP PGRI Tulun­ga­gung. Sebab bukan kegiatan kam­pus IAIN Tulun­ga­gung. Melainkan kegiatan dari Kementer­ian Peker­jaan Umum dan Peruma­han Raky­at (PUPR).

Hal ini menye­babkan keke­ce­waan bagi kalan­gan maha­siswa IAIN Tulun­ga­gung. Seper­ti yang diungkap­kan Almu­na, maha­siswa juru­san Tadris Matem­ati­ka, “Soal­nya kan sudah dari awal diin­fokan orang nomor 1 di Indone­sia, Pak Jokowi akan ke kam­pus kita. Saya juga meli­hat dari berba­gai organ­isasi, UKM, dan seba­gainya di kam­pus itu lumayan antu­sias menyam­but hari ini. Mem­bu­at pam­flet sela­mat datang mis­al­nya, dan itu udah terse­bar di sosial media temen-temen.”

Berkai­tan den­gan hal terse­but, Sam­si selaku kepala biro Admin­is­trasi Umum, Akademik, dan Keuan­gan men­je­laskan, kegiatan ini telah diatur oleh pasukan penga­manan pres­i­den (pas­pam­pres) dan pro­tokol­er pres­i­den. “Kita tidak bisa menen­tukan bisa di sini atau di sana. Kita ngikut dan kabar itu sebe­narnya juga baru kita den­gar itu pada hari Ming­gu malem Senin itu. Infor­masi dari SNVT (Sat­u­an Ker­ja Non Ver­tikal Ter­ten­tu; Red) itu ngabari RI 1 (pres­i­den; Red) mau berkun­jung ke Tulun­ga­gung ter­ma­suk mau melakukan peresmi­an rusun mahasiswa.”

Men­ge­nai kesi­a­pan kam­pus dalam menyam­but pres­i­den, tidak ada per­si­a­pan khusus. Kam­pus hanya memasang ban­ner uca­pan sela­mat datang. Hal ini dikare­nakan tidak ada kepas­t­ian dari pihak pro­tokol kepres­i­de­nan, pas­pam­pres, dan kementer­ian PUPR men­ge­nai kepas­t­ian tem­pat peresmian.

Menu­rut Sam­si kalau memang ditem­patkan di IAIN Tulun­ga­gung ten­tu akan siap mener­i­ma kun­jun­gan beli­au. Namun pihak kam­pus tidak mungkin melakukan per­si­a­pan sebelum ada kepas­t­ian. Apala­gi berkai­tan den­gan per­si­a­pan yang mem­bu­tuhkan biaya cukup.

Semen­tara itu, rusun maha­siswa ren­cananya akan dipe­run­tukkan bagi maha­siswi. Men­ge­nai maha­siswi yang akan menghu­ni belum dike­tahui secara tepat. Hal ini dikare­nakan belum ada ser­ah ter­i­ma dan pen­gara­han dari Menteri PUPR. Namun demikian, kemu­ngk­i­nan besar sis­tem­nya akan disamakan seper­ti Ma’had Al-Jami­ah. Begi­tu juga den­gan pem­ba­yaran, belum dike­tahui akan bertarif atau tidak.

Sis­tem bayarnya kan UKT ya sehing­ga tidak tam­pak kalau itu ada pem­ba­yaran.” jelas Samsi

Rusun maha­siswa untuk mere­ka yang kurang mam­pu. Kemu­di­an mere­ka yang rumah­nya di luar Tulun­ga­gung kan gitu kemarin ya. Kemu­di­an mere­ka yang pun­ya prestasi gitu ya. Tetapi tetap kepu­tu­san­nya nan­ti ya itu den­gan Pak Rek­tor saya kira. Ten­tu itu per­tim­ban­gan­nya lebih untuk pen­guatan mere­ka di bidang keaga­maan.” Pungkas Sam­si. [Nif/Pril]