Senin, 11 Maret 2019 Lem­ba­ga Pers Maha­siswa (LPM) Dimen­si IAIN Tulun­ga­gung men­gadakan Diskusi Senin Sore (Dis­en­sor). Kegiatan ini meru­pakan agen­da rutin yang diadakan seti­ap Senin di Kan­tor LPM Dimen­si. Diskusi kali ini men­gangkat tema Wacana Fou­cault yang men­jadikan Mar’atus Sholikhah, salah satu kru tetap LPM Dimen­si seba­gai pemantiknya. 

Mar’atus mema­parkan bah­wa Fou­cault adalah seo­rang Fil­suf dari Per­an­cis. Ia juga dise­but-sebut seba­gai sejarawan ide, ahli teori sosial, dan kri­tikus sas­tra. Fou­cault juga men­je­laskan men­ge­nai suatu wacana. Menu­rut­nya wacana adalah sesu­atu yang tidak dipa­ha­mi seba­gai rangka­ian kata dalam teks atau sesu­atu yang mem­pro­duk­si sesu­atu yang lain. Fou­cault meli­hat anal­i­sis wacana itu bukan apa yang sebe­narnya ter­ja­di tetapi bagaimana yang berkuasa mem­pro­duk­si kebe­naran suatu wacana.

Wacana Fou­cault meni­tik­ber­atkan pada kekuasaan dan penge­tahuan. Mak­sud­nya adalah seti­ap indi­vidu memi­li­ki kekuasaan. Pen­guasa adalah sese­o­rang berpenge­tahuan yang nan­ti­nya akan men­ja­di kon­trol sosial. Peman­tik juga mema­parkan bah­wa dalam pro­duk wacana ter­da­p­at adanya struk­tur diskur­sif, yakni angga­pan bah­wa sesu­atu itu benar dan yang lainya salah. Bah­wa seo­lah-olah wacana itu mem­bat­asi pan­dan­gan seseorang.

Fou­cault mem­ba­gi wacana ke dalam dua kelom­pok, yaitu wacana dom­i­nan dan wacana ter­p­ing­girkan. Wacana dom­i­nan memi­li­ki suatu kon­sekuen­si (mem­beri ara­han bah­wa suatu objek harus diba­ca dan dipa­ha­mi) dan struk­tur diskur­sif (sesu­atu yang ter­cip­ta atas objek tidak berar­ti kebe­naran). Semen­tara wacana ter­p­ing­girkan adalah wacana yang akan ter­pen­dam kare­na adanya wacana dom­i­nan yang berkuasa. 

Menang­gapi hal di atas, Bayu, salah satu peser­ta diskusi men­gatakan bah­wa Wacana Fou­cault itu seper­ti hal­nya hukum, di mana kekuasaan men­ja­di sebuah sum­ber segalanya. Kekuasaan bisa men­ja­di sebuah wacana yang dominan.