Anak kecil, keluyu­ran di pusara alam mimpi
Men­gusap ali­ran sun­gai men­garus di pipi
Mengis­ap kem­bali ben­da cair di hidung kiri

Telah lama ia bela­jar ramalan
Namun tak dite­mui mantra seku­at sajak­mu
Telah lama ia bela­jar melo­di
Namun tak ada dik­si seelok larikmu

Berse­mayam­nya fana jing­ga asmara-kama
Men­jun­jung cin­ta berwu­jud tan­da
Men­gusung rindu mengi­mani aksara mur­ka
Dewa Dur­jana, melam­paui segala bahasa

Mari berkun­jung ke alam baka susas­tra
Bal­ai kata dita­ta
Gubug kali­mat dicatat
Tongkro­n­gan dik­si beri­ma­ji
Rumah gubah berkecambah

Tak ada rima antap tak bersua
Muru­ah karmi­na ngan­ga menyala
Selo­ka asmara kenan­gan pur­ba
Gatra bal­a­da pena nestapa

Puisi adalah amor fati
Kutukan ter­he­bat yang kumi­li­ki
Tanzil aba­di dari sang Illahi