Dimensipers.com — Di tengah pandemi Covid-19, mahasiswa yang mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) gelar aksi sosial dan apresiasi seni. Acara ini dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terdampak kebijakan pemerintah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Aksi yang diselenggarakan pada Senin (9/8) itu berupaya untuk menjawab dampak dari PPKM. Acara tersebut telah didiskusi oleh empat fakultas di UIN Sayyid Ali Rahmatullah. “Pastinya dari empat fakultas. Terus sama ada temen-temen HMI tadi, sama temen-temen PMII. Kalau dari temen-temen IMM kemarin sudah saya undang tapi nggak ada respon. Temen-temen GMNI tadi juga ada. Sudah dikabarin semua elemen yang ada di UIN SATU,” papar Shibi, koordinator aksi.
Aksi sosial dan apresiasi seni ini menjadi ladang mahasiswa untuk mengimplementasikan hasil belajar baik kemanusiaan maupun toleransi perbedaan. Shibi mengatakan, “acara ini kan acara sosial, sudah pasti impaknya ke masyarakat. Hasil galang dana kita berikan ke masyarakat.”
Peserta aksi berkumpul di Cafe Injoy pada pukul 08.00 WIB menggunakan dresscode jas almamater. Dengan mengusung tema “Rintihan Pribumi Di Tengah Pandemi”, peserta aksi berkumpul dan mendengarkan musik, serta puisi yang berlangsung dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Sekitar pukul 11.00 WIB, mereka menuju perempatan. “Dibagi tiap titik temen-temen galang dana, tadi di (perempatan) Gragalan ada enam sampai delapan (orang). Terus di BCA ada sepuluh orang, di perempatan rumah sakit lama ada sepuluh kalau nggak sebelas orang, terus di perempatan Tamanan tadi ada sembilan orang. Lalu sisanya stay di sini (Cafe Injoy),” terang Shibi.
Penyaluran dana tersebut memiliki beberapa opsi dari aksi. “Kalau dananya lebih dari yang diperkirakan, bisa disalurkan ke yayasan panti asuhan atau warga-warga yang maaf, ya, mungkin janda, terus yang benar-benar kekurangan, membutuhkan. Tapi kalau dananya belum mencukupi, temen-temen punya inisiatif dana tersebut buat pelaku UMKM yang terdampak PPKM,” ucap Shibi.
Sedangkan menurut Bayu selaku pelaku aksi mengatakan, “menurut saya itu tukang becak, terus pengamen yang dikira itu kurang mampu. Dilihat dari kondisi dan finansial mereka itu belum mampu.”
Penulis: Ferdian
Reporter: Vidya, Ferdian, Adib, Nurul
Editor: Ulum