Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) diselenggarakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri Tulungagung secara daring atau virtual dari tempat tinggal (VDTT) pada 19 Agustus 2021, berselang satu hari setelah pelaksanaan PBAK Universitas.
Tema yang diangkat dalam PBAK FTIK tahun ini adalah peran mahasiswa di tengah problem kompleksitas pendidikan. Tema ini diharapkan mampu mengingatkan mahasiswa baru (Maba) tentang peran dan kepedulian terhadap pendidikan di tengah kondisi yang sulit seperti sekarang ini.
Bayu Afrizal, Ketua Pelaksana PBAK FTIK mengatakan bahwa tema tersebut dilatarbelakangi oleh realita sekarang di dunia pendidikan yang tengah mengalami penurunan intensitas interaksi antara pendidik dan peserta didik. Keadaan ini bisa mengakibatkan kemerosotan intelektual, karakter dan mental peserta didik.
Tak mampu dipungkiri, PBAK FTIK tahun ini kembali mengalami kemoloran waktu pada hari pelaksanaannya. Ketua pelaksana menyatakan bahwa waktu pelaksanaan PBAK FTIK 2021 sedikit mundur sekitar dua jam. “Untuk rundown asli, pembukaan itu jam 8. Namun, baru bisa dilaksanakan sekitar jam 11 siang,” tutur Dwi Fitri, Sie Acara PBAK FTIK 2021.
Maba sebagai peserta PBAK FTIK juga mengeluhkan akan hal ini. “Menurutku, untuk jadwalnya sih, kurang tepat. Kita dari Maba udah persiapan dari pagi, tapi malah molor sampek berjam-jam,” ungkap Sinta, Maba Pendidikan Agama Islam.
Molornya waktu pelaksanaan acara ini, tanpa dipungkiri berbuntut pada estimasi waktu setiap sesi. Sehingga pihak panitia harus melakukan penyesuaian rundown. “Akhirnya juga nanti para pemateri itu semua estimasi waktu untuk berbicara di pangkas. Ngga mungkin kalau kita satu pemateri dua jam kan ngga mungkin, bisa ngga akan selesai sampai jam 12 kan. Terus jam istirahat juga ga ada karena juga kita ngejar waktu, karena mereka kan para pemateri seperti staf presiden, terus mas ferdika juga ada agenda lain, akhirnya juga kita pangkas, waktu istirahat kita gunakan untuk pemateri,” ungkap Bayu Afrizal.
Luluk Yuliani, salah satu pendamping PBAK FTIK yang mengetahui tentang kemunduran jam pelaksanaan PBAK FTIK mencoba mengomunikasikan kepada mahasiswa baru.
Kemoloran waktu pelaksanaan disebabkan karena erornya sistem Satu TV. Terdapat salah satu alat yang tidak berfungsi ketika hendak menyiarkan acara PBAK FTIK 2021. “Terus terkait dengan rundown kemarin juga itu agak rancu karena sistemnya Satu TV yang eror. Terus kita juga harus beli barang, beli barang untuk mengganti alat yang rusak,” ungkap Bayu Afrizal.
Salah satu Tim Kreatif Media PBAK FTIK 2021, Munawwir, juga membenarkan masalah tersebut. Proses mulai membeli hingga mengganti alat membutuhkan waktu yang cukup lama. Acara tidak bisa berlangsung sampai alat tersebut diperbaiki dan komplit.
Ramadhan Aufani, Tim Kreatif Media yang bertugas langsung di lapangan menjelaskan bahwasanya yang menjadi masalah utama adalah kabel transmisi yang menghubungkan kamera dan operator. Pihak panitia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membenahi nya.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa masalah disebabkan oleh kurang matangnya persiapan di malam hari. Mulai dari kurangnya koordinasi, pembatasan waktu dan tempat turut menyulitkan pihak panitia untuk menyiapkan PBAK FTIK secara matang. Terbatas pada persiapan dan belum sampai pada tahapan uji coba.
Selain itu, mundurnya waktu pelaksanaan ini terkait dengan pihak Satu TV yang harus menyiarkan 3 acara yang bersamaan dalam satu hari, yakni PBAK FTIK, PBAK Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), dan PBAK Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (Fasih).
Panitia penyelenggara telah melakukan koordinasi dengan pihak dosen terkait pelaksanaan acara ini. “Emang ada koordinasi sebelumnya, ya koordinasinya gini. Dari Pak Yudi itu menyarankan online semuanya,” tutur Bayu Afrizal. Lalu ia menambahkan, bahwa telah mendapatkan arahan dari Dekan dan Wakil Dekan (Wadek) 3 FTIK terkait dengan kegiatan PBAK tahun ini.
Terkait peran dosen dalam berkoordinasi dengan pihak penyelenggara PBAK FTIK, selaras dengan pernyataan Muniri selaku Wadek 3 FTIK, “di FTIK itu sesungguhnya yang menyelenggarakan adalah Wadek 3, mahasiswa sebagai petugas lapangan, jadi bisa disebut streering committee-nya adalah dari Wadek 3 dan beberapa dosen, termasuk yang dosen-dosen pendamping. Dosen pendamping itu yang saya maksud adalah dosen yang diminta oleh Wadek 3 untuk mendampingi skenario kegiatan bisa juga mendampingi dalam memoderatori kegiatan, seperti Pak Yudi Wicaksono itu, mendampingi baik desainnya, logonya itu, dikonsultasikan. Itu di FTIK, ya.”
Ahmad Puji Kurniawan, Maba Tadris Biologi memaklumi kemunduran waktu tersebut. Dia menyadari bahwa kekurangan dalam sebuah acara akan selalu ada meski telah dipersiapkan secara baik oleh panitia penyelenggara. “Kalau dampak yang merugikan ngga ada. Karena memang sudah dijadwalkan hari itu dikhususkan buat PBAK FTIK. Mungkin cuma harus menunggu lebih sabar,” tambahnya.
Di sisi lain, panitia penyelenggara mampu mengatasi kemoloran waktu tersebut, dengan menghadirkan semua narasumber di PBAK FTIK 2021. “Pokoke (intinya, red.) kemarin, ya, yang saya syukuri, ya, dengan estimasi waktu yang sesingkat itu kita juga bisa menghadirkan seluruh narasumber dengan baik seperti itu,” pungkas Ketua Pelaksana PBAK FTIK 2021.
Penulis: Tony
Reporter: Natul, Kharisma, Yusuf, Rangga, Sabila, Ria N Rahmawati
Editor: Ulum