Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung menyelenggarakan kegiatan Reorganisasi Lembaga Semi Otonom (LSO). Kegiatan ini dilakukan secara online dan offline. Penyiaran secara online dilakukan melalui akun Youtube Media FUAD. sedangkan untuk offline dilaksanakan di Gedung Arief Mustakiem Lantai 6 UIN SATU Tulunggung. Ada tiga lembaga yang mengikuti acara reorganisasi tersebut yakni FUAD Musik, Sastra Jendra, dan Fajrul Ummah.
Acara reorganisasi dimaksudkan untuk menurunkan sekaligus menetapkan mahasiswa yang menjadi anggota LSO. Raffi Setiawan selaku ketua Dema FUAD & penanggung jawab acara memaparkan “Sudah dua periode pengurus ini tidak turun. Pada akhirnya kita sebagai Dema mengambil tindakan disitu agar roda organisasi ini tetap berputar.” Depta Ikrar selaku anggota Sastra Jendra juga mengomentari masalah ini. Ia mengatakan bahwa acara ini merupakan acara yang penting. Karena perputaran organisasi akan menumbuhkan kreatifitas baru dan tidak stagnan.
Dalam FUAD sendiri ada empat LSO yang berada dibawah pengawasan Dema. Salah satu LSO yang tidak mengikuti acara tersebut adalah Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Aksara. Menurut pemaparan Raffi “LPM Aksara telah dihubungi. Namun, LPM Aksara mengatakan masih ada tanggung jawab yang harus dituntaskan. Jadi untuk reor mereka sudah memiliki sendiri yang dinamakan muara.” Tetapi LPM Aksara tetap diundang untuk mengikuti sarasehan. Hal ini dibenarkan oleh Haikal sebagai salah satu pengurus LPM Aksara.

Pada acara ini panitia diwajibkan memakai dresscode yang telah disepakati. Hal tersebut adalah hasil dari rapat yang dibahas enam hari sebelum acara berlangsung yakni memakai jas almamater, bawahan hitam, atasan hitam/putih, jilbab maroon, bersepatu, dan menaati Protokol kesehatan.
Acara ini seharusnya dimulai pada pukul 08.15 tepat, namun molor hingga pukul 10.00 WIB dan berakhir sampai jam 16.00 WIB. Rohmatul laili zam-zam selaku ketua pelaksana memaparkan “Cek in panitia dimulai jam 07.00 sampai jam 08.00 namun karena menunggu bunda Salamah yang baru pulang dari Jakarta acara mundur dua jam.” ungkapnya.
Untuk dana kegiatan tersebut diambil dari Dana pengembangan Pendidikan (DPP). Dema mengajukan proposal kepada fakultas dan diajukan satu minggu sebelum acara berlangsung. Pengajuan dana bisa dibilang dadakan. Zam-Zam menuturkan “Kita nunggu karena dari dema ada kegiatan bulan lalu yang belum selesai. Jadi kalau kegiatan belum selesai belum Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) belum bisa mengajukan proposal lagi.” Pengajuan dana untuk kegiatan reorganisasi sekitar dua juta. Namun, menurut penuturan Zam-zam penyerapan dana untuk kegiatan tidak sampai dua juta.
Penulis: Ferdian
Reporter: Ferdian
Editor: Nurul