Dimensipers.com — Jum’at, 19/08/2022 Fakul­tas Ushu­lud­din Adab dan Dak­wah (FUAD) gelar Pen­ge­nalan Budaya Akademik dan Kema­ha­siswaan (PBAK) di aula gedung Arief Mus­taqim lan­tai 6. Acara PBAK FUAD yang diper­si­ap­kan sek­i­tar satu seten­gah bulan ini dilak­sanakan secara tat­ap muka dan  diiku­ti oleh sek­i­tar 1300 maha­siswa baru den­gan men­gusung tema “Kesadaran Rapuh, Maha­siswa Run­tuh”. Pemil­i­han tema dilatar­be­lakan­gi oleh kul­tur FUAD sendiri yang awal­nya terke­nal den­gan ke-intelektualannya.

PBAK fuad kali ini men­gusung tema kesadaran yang out­put­nya adalah mengem­ba­likan kul­tur FUAD yang dulu terke­nal den­gan intelek­tu­al yang ting­gi, berpikir kri­tis dan logis.” Ujar Zain­ud­din Asror Ket­ua pelak­sana PBAK FUAD.

PBAK FUAD kali ini dilak­sanakan melalui tiga tahap, yakni tahap pra PBAK, PBAK , dan pas­ca PBAK. Pada tahap pra PBAK maha­siswa baru ditun­tut untuk meng-upload twib­bon, mem­bu­at esai dan video inter­ak­tif sesuai tema yang telah ditentukan.

Pada tahap PBAK yang dilak­sankan sela­ma dua hari, acara dibu­ka den­gan sim­bo­lik pelepasan atribut Seko­lah Menen­gah Atas (SMA) dan penye­matan jas alma­mater UIN Sayyid Ali Rah­mat­ul­lah (SATU) Tulun­ga­gung. Pros­esi ini meng­gan­deng Ahmad Rizqan Khama­mi Dekan FUAD dan dilakukan pada per­wak­i­lan maha­siswa baru, seba­gai tan­da bah­wa peser­ta PBAK FUAD telah res­mi men­ja­di maha­siswa baru UIN SATU.

Selan­jut­nya, acara PBAK FUAD diisi den­gan empat materi yakni materi  ke-FUAD-an, kebangsaan, lit­erasi dig­i­tal dan materi tem­atik. Materi-materi terse­but dis­am­paikan oleh kabag dan jajaran dosen FUAD. Pemil­i­han materi terse­but bertu­juan agar maha­siswa baru dap­at men­ge­nal sis­tem­ati­ka reg­u­lasi dan admin­is­trasi FUAD.

Materi ke-FUAD-an mem­berikan per­an ter­hadap maha­siswa baru FUAD agar lebih men­ge­nal kul­tur FUAD, sehing­ga eksis­tensinya tetap ter­ja­ga dan senan­ti­asa dilestarikan. Di samp­ing materi ke-FUAD-an, acara PBAK juga men­gangkat materi kebangsaan yang bertu­juan agar mahasi­wa baru dap­at mema­ha­mi kon­disi bangsa Indone­sia saat ini.

Agar mahasi­wa baru dap­at mema­ha­mi kon­disi bangsanya saat ini. kare­na out­put­nya agar maha­siswa bisa sadar dan dap­at mem­pen­garuhi sosial seba­gai agent of change, agent of social con­trol,” jelas Muham­mad Amin­ud­din selaku koor­di­na­tor sie acara.

PBAK FUAD juga men­gangkat materi lit­erasi dig­i­tal seba­gai bekal maha­siswa baru untuk meng­hadapi era dig­i­tal saat ini. Hal ini agar maha­siswa baru tidak hanya dap­at men­gontrol di media realia, namun juga mam­pu men­gontrol di media sosial. Selan­jut­nya ter­da­p­at materi tem­atik, yakni materi terkait tema yang diangkat dalam PBAK FUAD.

Pun­cak PBAK FUAD diisi den­gan berba­gai penampi­lan menarik dari peser­ta PBAK FUAD yang dita­mpilkan melalui pen­tas seni. Tidak mau kalah, Lem­ba­ga Semi Otonom (LSO) juga berko­lab­o­rasi untuk menampilkan spe­cial per­for­mance. “Gabun­gan LSO FUAD meliputi FUAD Music, LPM Aksara, Sas­tra Gen­dra dan Fajrul Ummah berko­lab­o­rasi untuk menampilkan spe­cial per­for­mance pada acara PBAK FUAD ini, acara PBAK FUAD ditut­up den­gan dra­ma the­atri­cal yang dita­mpilkan oleh pani­tia PBAK FUAD,” terang Zain­ud­din Asror.

Zanud­din berharap PBAK FUAD kali ini dap­at dijadikan seba­gai ben­tuk upaya untuk menyadark­an maha­siswa FUAD dalam mem­bangk­itkan kem­bali kul­tur FUAD  baik dari segi kajian, segi mem­ba­ca, maupun segi adu argu­men. Hal ini dibuk­tikan den­gan pen­je­lasan Fah­mi Sul­tonul Adhim, maha­siswa baru pro­gram stu­di Bahasa dan Sas­tra Arab bah­wa maha­siswa yang ker­ap dipang­gil Fah­mi terse­but merasa lebih san­tai namun juga ditun­tut untuk berpikir kri­tis dan aktif mem­beri tang­ga­pan terkait materi yang dis­am­paikan dalam acara PBAK FUAD.

Penulis: Novi
Reporter: Novi, Lil­la

Edi­tor : Nurul