Senin, 1 Juli 2024 telah beredar infor­masi yang meny­atakan pelak­sanaan wisu­da UIN Sayyid Ali Rah­mat­ul­lah Tulun­ga­gung akan dige­lar den­gan 3 gelom­bang dalam kurun wak­tu yang berdekatan.

Gelom­bang per­ta­ma akan berlang­sung pada tang­gal 17 Juli untuk wisu­da ke-39, diiku­ti oleh gelom­bang ked­ua pada tang­gal 18 Juli untuk wisu­da ke-40, dan gelom­bang ter­akhir pada tang­gal 20 Juli untuk wisu­da ke-41. Infor­masi men­ge­nai jad­w­al ini diter­i­ma para peser­ta wisu­da melalui grup Diskusi Smart­Cam­pus di aplikasi Telegram.

Kru LPM Dimen­si lan­tas melakukan kon­fir­masi secara lang­sung kepa­da Nur Kho­lis selaku Kasub­ag Layanan Akademik, Nur Kho­lis men­je­laskan bah­wa semua infor­masi res­mi hanya bersum­ber dari satu pin­tu, yaitu web­site UIN SATU Tulun­ga­gung. “Infor­masi res­mi itu semuanya melalui satu web­site, yang ked­ua adalah media sosial res­mi kam­pus, seper­ti Insta­gram dan Face­book,” jelasnya.

Keti­ka Kru LPM Dimen­si mengkon­fir­masi ulang secara online kepa­da Abad Badruza­man selaku Wak­il Rek­tor 1 soal alasan diadakan­nya wisu­da 3 gelom­bang yang dige­lar secara marathon, bah­wa salah satu alasan­nya adalah agar para peser­ta wisu­da segera mener­i­ma ijazah. Agar dap­at mengiku­ti pendaf­taran CPNS yang akan dige­lar pada Agus­tus men­datang. “Ya sam­bun­gin aja, semua itu benar. Kan sal­ing melengkapi, kan ndak sal­ing tolak belakang toh,” terang Abad.

Beber­a­pa peser­ta wisu­da men­gaku terke­jut dan kurang setu­ju den­gan pengu­mu­man men­ge­nai wisu­da ini, seper­ti yang diungkap­kan oleh Andi­ni dari Pro­gram Stu­di Tadris Fisi­ka. “Jujur kaget, apala­gi saya sidang baru-baru ini, sekarang lagi masa-masa minta tan­da tan­gan dan revisi tiba-tiba ada info wisu­da men­dadak. Ya per­ta­ma kaget, yang ked­ua kurang setu­ju. Kare­na mengin­gat biaya per­si­a­pan ya walaupun kata kakak-kakak yang udah-udah wisu­da itu gratis ya kan tetap aja kita butuh per­si­a­pan,” jelas­nya.

Hal ini selaras den­gan perny­ataan Sekar dari Pro­gram Stu­di Tadris Bahasa Ing­gris, “Iya, dikare­nakan orang tua saya ker­ja di Surabaya dan tidak mungkin bisa mengam­bil libur di hari itu juga. Soal­nya ker­ja di sana sulit untuk mem­inta libur. Makanya pas tau ada wisu­da di bulan Juli rasanya saya jadi down. Saya pikir wisu­da saya di bulan awal Agus­tus atau akhir tahun. Apala­gi wisu­da juga butuh per­si­a­pan untuk make up ataupun kebaya juga,” pungkas­nya.

Kemu­di­an pada tang­gal 2 Juli 2024 edaran res­mi terkait hal ini telah dilun­curkan oleh Ulil Abshor selaku Humas den­gan lam­pi­ran surat pengu­mu­man Nomor: 2312/Un.18/07/2024 di web­site UIN Sayyid Ali Rah­mat­ul­lah Tulungagung.

Abad Badruza­man menu­turkan bah­wa pelak­sanaan wisu­da marathon akan dibaren­gi den­gan dies natal­is UIN SATU Tulun­ga­gung. “Awal­nya wisu­da ke-39 akan dilak­sanakan bulan Juni. Akan tetapi kare­na pada tang­gal 17 Juli itu meru­pakan dies natal­is UIN SATU, maka kemu­di­an wak­tu itu pak rek­tor men­gin­struk­sikan wisu­da ke-39 yang awal­nya dijad­walkan Juni digeser ke 17 Juli. Sekalian dibarengkan den­gan dis­na­tal­is UIN SATU. Hari lahir UIN SATU seba­gaimana yang kita ketahui 17 Juli 1968,

Selan­jut­nya Abad men­je­laskan bah­wa kam­pus saat ini sedang meng­hadapi pros­es Akred­i­tasi Per­gu­ru­an Ting­gi (APT), di mana salah satu peni­la­ian pent­ing adalah rasio dosen ter­hadap maha­siswa. Saat ini rasio per­bandin­gan antara dosen dan maha­siswa adalah 1:60, yang diang­gap tidak ideal.

Abad juga meny­atakan bah­wa rek­tor memi­li­ki ide untuk mem­per­cepat pen­gu­ran­gan jum­lah maha­siswa den­gan meng­gabungkan tiga gelom­bang wisu­da dalam wak­tu berdekatan. Sehing­ga jum­lah maha­siswa dap­at berku­rang hing­ga 4000. Den­gan demikian, dihara­p­kan rasio per­bandin­gan antara dosen dan maha­siswa dap­at meningkat men­ja­di 1:50, yang meru­pakan per­baikan sig­nifikan dari rasio saat ini.

Andi­ni kem­bali men­je­laskan bah­wa alasan dige­larnya wisu­da 3 gelom­bang dalam wak­tu berdekatan ini bisa diter­i­ma. “Mengin­gat alasan pak rek­tor dikare­nakan Agus­tus ada tes CPNS besar-besaran. Ya agak setu­ju walaupun tes CPNS itu nggak harus pakek ijazah sar­jana ya. Ijazah SMA atau SMK sudah bisa, tapi ya nggak papa sih masih bisa diter­i­ma,” tutur Andini.

Dalam kon­teks per­si­a­pan penye­leng­garaan wisu­da ini, pihak kam­pus selaku pani­tia penye­leng­gara hanya men­gu­lang pen­gala­man dari kepani­ti­aan wisu­da sebelum-sebelum­nya. Kali ini, acara dise­but seba­gai wisu­da marathon sehing­ga memer­lukan lebih banyak ener­gi dan piki­ran. Mes­ki begi­tu, pani­tia telah memas­tikan bah­wa segala keper­lu­an sudah diper­si­ap­kan den­gan baik.

Sekar, salah satu peser­ta wisu­da ke-41, berharap agar kam­pus mem­berikan infor­masi lebih awal lagi mengin­gat banyak peser­ta yang berasal dari luar Tulun­ga­gung bahkan luar pulau atau memi­li­ki orang tua yang bek­er­ja di tem­pat yang jauh. “Kalau bisa jan­gan ngasih infor­masi dadakan. Kasian yg rumah­nya jauh. Apala­gi yang orang tuanya ker­ja jauh seper­ti saya ini,” ungkapnya.

Penulis: Amalia
Reporter: Amalia, Zul­fa, Cindy, Bel­la
Redak­tur: Zul­fa
Edi­tor: Novinda