Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan pada tanggal 28 Februari 1909 di New York dan diselenggarakan oleh Partai Sosialis Amerika Serikat. Pada tahun 1977, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai perayaan tahunan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai upaya memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia.
Rabu (08/03), Forum Perempuan Filsafat (FPF) bersama Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dimensi ikut memperingati hari perempuan internasional. Acara sendiri dilaksanakan di bawah pohon Saman, di jalan menuju gedung H.Syaifuddin Zuhri IAIN Tulungagung. Anggota FPF dan Dimensi mulai berkumpul di bawah teduhnya pohon Saman pukul 12.00 WIB. Mereka mulai mempersiapkan pemasangan atribut berupa spanduk dan speaker untuk menambah semaraknya acara.
Acara peringatan hari perempuan internasional digagas sebagai wujud mendukung gerakan emansipasi perempuan. Dian Kurnia, selaku direktur FPF mengatakan,“(Acara ini dibuat, red) untuk mengkampanyekan suara perempuan dalam paradigma kesetaraan”.
Format acara berupa pembentangan spanduk putih bertuliskan International Women’s Day, penandatanganan dalam spanduk, dan pembagian stiker bertuliskan quotes tentang kesetaraan. Salah satu quotes yang menarik adalah ucapan Nyai Ontosoroh, tokoh yang diciptakan Pramoedya dalam Bumi Manusia “Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki.”
Tidak hanya itu, peringatan hari perempuan internasional juga diiringi nyanyian-nyanyian, pembacaan puisi, dialog dan orasi tentang kesetaraan gender. Itu semua dilakukan untuk menarik mahasiswa bergabung dalam peringatan hari perempuan.
Acara ini tergolong sukses karena mendapat respon positif dari mahasiswa IAIN Tulungagung. Puluhan mahasiswa turut menandatangani spanduk sebagai wujud pengakuan posisi perempuan yang setara dengan laki-laki.
“Acara ini sangat menarik dan juga harus di lakukan setiap tahunnya, agar dapat mengingatkan generasi muda untuk menjunjung adanya kesetaraan gender”, ujar Habiburrohman Tamba, salah satu mahasiswa Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah.
Acara ini turut mendidik mahasiswa IAIN Tulungagung akan pentingnya kesetaraan gender. Dian Kurnia berkata, “(Acara peringatan hari perempuan internasional, red)… untuk mengingatkan kembali kepada orang … belajar tentang feminisme agar tidak mudah terpeleset (menganggap perempuan di bawah laki-laki, red).”
Editor : Nur Azizah