Dimensipers.com — Rabu, (18/09/2019) Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (DEMA FUAD) Institut Agama Islam Negeri Tulungagung mengadakan kunjungan agama dalam acara “Dialog Lintas Iman”, bertempat di tempat ibadah Tri Dharma (TITD) Tulungagung.
Menurut Habiburahman Tamba, sebagai ketua DEMA FUAD menyebut acara dialog lintas iman ini dibuat agar bisa menghidupkan kembali kerukunan antarumat beragama. Hal ini dirasa perlu karena menurutnya acara ini sudah menjadi budaya FUAD yang lama tidak berjalan. “Di kampus kita itu terakhir mengadakan acara seperti ini adalah dua tahun yang lalu.” Tutur Tamba.
Selain untuk menghidupkan kembali tradisi lama, acara ini bertujuan untuk membangun dan mempererat lagi hubungan antarumat beragama. Tamba menambahkan bahwa kegiatan ini dirasa perlu dikarenakan akhir-akhir ini banyak terjadi kasus-kasus kriminal yang mengatasnamakan agama, budaya, suku, dan lain sebagainya.
Sebelum mengadakan forum ini, proses yang dilakukan oleh panitia adalah mendatangi tempat yang akan dikunjungi. Tujuannya untuk menghormati pemilik tempat atau petugas yang mengurusi tempat tersebut. Hal itu dilakukan sekaligus untuk memberikan surat resmi untuk mengadakan kunjungan.
TITD merupakan tempat kedua setelah dilaksanakannya acara di Gereja Kristen Utusan Pantikostan, dengan Samuel sebagai pemantik forum. Selanjutnya, DEMA FUAD akan berturut-turut mengunjungi berbagai pemeluk agama maupun penghayat kepercayaan di daerah Tulungagung.
Penjelasan dari kultur yang ada di TITD dibimbing oleh Endang selaku staf kantor TITD. “Seorang pendeta menanggungjawabi tiga kepercayaan yang ada di tempat itu. Baik di bagian kepercayaan, Tao (Kong Hu Chu), ataupun Budha.“ Tutur Endang.
Rizki Zuliana, mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir, berpendapat bahwa dengan mengikuti kegiatan ini bisa membuka wawasan kita tentang agama selain Islam. Dengan begitu tidak mudah untuk mengafirkan pemeluk agama lain karena itu juga tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.”Semua agama itu baik tinggal dimana (bagaimana: red) kita melakukannya.” Ujar Rizki.
Secara keseluruhan, acara ini berlangsung dengan lancar dan mendapatkan sambutan yang baik dari penganut kepercayaan lain. Dengan melanjutkan pengadaan acara yang demikian diharapkan tercipta toleransi antarumat beragama dan memandang positif ajaran agama lain.[] (Irf/Ai)