Dimensipers.com‒Uang Kuli­ah Tung­gal (UKT) meru­pakan sis­tem pem­ba­yaran yang dit­er­ap­kan di per­gu­ru­an ting­gi. UKT dibebankan kepa­da seti­ap maha­siswa di mana biaya terse­but digu­nakan seba­gai biaya opra­sion­al kegiatan maha­siswa. Dana ini diba­yarkan maha­siswa seti­ap awal pem­ro­gra­man perku­li­a­han. Dana yang masuk akan dita­m­pung oleh ben­da­hara pema­sukan kam­pus dan selan­jut­nya data UKT yang masuk akan dis­e­torkan pada pihak Keme­nag (Kemen­tri­an Aga­ma). Hal ini juga berlang­sung di Insti­tut Aga­ma Islam Negeri (IAIN) Tulun­ga­gung. Seper­ti pada seti­ap awal perku­li­a­han maha­siswa IAIN Tulun­ga­gung akan mem­ba­yarkan UKT dan mem­ro­gram paket kuli­ah mereka. 

Namun hal berbe­da dit­er­ap­kan dalam pros­es pem­ba­yaran UKT pada tahun ini (2020). Pan­de­mi yang melan­da dunia hing­ga mewabah ke Indone­sia telah mem­bu­at banyak peruba­han di banyak sek­tor, baik ekono­mi, pemer­in­ta­han dan yang kini ten­gah men­ja­di sorotan salah sat­un­ya sis­tem pen­didikan yang ada di Indone­sia. Hal ini men­gak­i­batkan semua sis­tem dial­ihkan men­ja­di dalam jaringan (dar­ing) atau online. Mulai dari pelayanan kam­pus hing­ga pem­be­la­jaran para maha­siswa. Hal ini men­da­p­atkan respon yang cukup beragam dari berba­gai pihak, baik terkait sis­tem pelayanan dan pem­be­la­jaran yang ada. Banyak keluhan yang di ala­matkan baik untuk pihak kam­pus maupun dinas terkait. Salah sat­un­ya yakni terkait Uang Kuli­ah Tung­gal (UKT) mahasiswa. 

Hal ini dire­spon oleh pihak terkait, dalam hal ini pemer­in­tah melalui Kementer­ian Aga­ma (Keme­nag) yang mem­bawahi Per­gu­ru­an Ting­gi Keaga­ma Islam Negeri (PTKIN). Respon terse­but ter­tuang dalam Kepu­tu­san Menteri Aga­ma (KMA) nomor 515 2020 yang men­erangkan ten­tang keringanan pem­ba­yaran UKT maha­siswa pada Per­gu­ru­an Ting­gi Negeri atas dampak wabah Covid-19 ter­tang­gal 12 Juni 2020. Hal terse­but lang­sung dire­spon oleh pihak IAIN Tulun­ga­gung terkait tiga ske­ma keringanan Uang Kuli­ah Tung­gal (UKT) yang diter­bitkan Kementer­ian Aga­ma (Keme­nag). Keringanan yang dimak­sud beru­pa; pen­gu­ran­gan UKT, per­pan­jan­gan wak­tu pem­ba­yaran UKT atau bagi PTKIN yang men­er­ap­kan pola keuan­gan Badan Layanan Umum (BLU) dap­at mem­berikan keringanan pem­ba­yaran UKT secara diangsur/dicicil.

Pada Rabu, 17 Juni 2020, pukul 11.00 WIB di Aula Rek­torat Lt. 3, Maf­tukhin selaku Rek­tor IAIN Tulun­ga­gung mengge­lar sosial­isasi dan audi­en­si mekanisme keringanan UKT.  Sosial­isasi  ini dihadiri Para Wak­il Rek­tor, Kepala Biro AUAK, Para Dekan, Para Wak­il Dekan Bid. Kema­ha­siswaan dan Ker­jasama, Kabag Peren­canaan dan Keuan­gan, Kabag Akademik dan Kema­ha­siswaan, Kasub­bag Keuan­gan dan BMN, Fung­sion­al Prana­ta Kom­put­er, Per­wak­i­lan DEMA dan SEMA Insti­tut, ser­ta Per­wak­i­lan DEMA dan SEMA Fakul­tas. Dalam sosial­isasi yang dige­lar meng­hasilkan Surat Kepu­tu­san (SK) Rek­tor IAIN Tulun­ga­gung nomor 166 tahun 2020 ten­tang Tarif Layanan Pen­didikan Dan Uang Kuli­ah Tung­gal Insti­tut Aga­ma Islam Tulun­ga­gung tahun akademik 2020 – 2021. Di mana dalam SK terse­but berisi besaran tarif yang akan diba­yarkan mahasiswa. 

Dalam Press Release Alian­si Dema dan Sema se-IAIN Tulun­ga­gung men­erangkan hasil dari sosial­isasi yakni terkait keten­tu­an-keten­tu­an dalam pen­ga­juan keringanan UKT sesuaai SK Rek­tor. Press Release ini juga men­erangkan syarat dan kri­te­ria maha­siswa yang dap­at men­ga­jukan keringanan UKT

Pada pen­ga­juan keringanan UKT pihak IAIN Tulun­ga­gung sendiri tidak mem­berikan batas kuo­ta. Namun ten­tu saja harus memenuhi syarat-syarat yang sudah diten­tukan. “Tidak ada kuo­ta pen­ga­juan dalam keringanan UKT ten­tun­ya den­gan kri­te­ria dan kelengka­pan berkas jadi dap­at dis­im­pulkan semua bisa men­ga­jukan dan bisa semua dap­at ten­tun­ya sete­lah pros­es val­i­dasi,” ungkap Doni Yusuf Baskara selaku ket­ua Dema Institut.

Selain itu menu­rut keteran­gan Isno, tidak ada pros­es selek­si dalam pen­ga­juan kuo­ta. Pihaknya hanya akan melakukan val­i­dasi data yang telah dikir­imkan maha­siswa. Bahkan pihaknya mene­gaskan akan menghubun­gi lem­ba­ga terkait baik Desa maupun tingkat Rukun Ten­tang­ga (RT) setem­pat jika merasa ragu den­gan data yang diberikan.

Keringanan UKT yang dise­di­akan kam­pus IAIN Tulun­ga­gung beru­pa pen­gu­ran­gan UKT dan per­pan­jan­gan wak­tu pem­ba­yaran UKT saja sedang sis­tem cicil tidak bisa dit­er­ap­kan di IAIN. Hal ini dikare­nakan sis­tem kam­pus IAIN Tulun­ga­gung yang tidak menun­jang sis­tem terse­but. “Cicilan tidak bisa dit­er­ap­kan terkait sis­tem, terang Isno selaku Kabag Peren­canaan dan Keuangan. 

Kemarin juga sudah kita sam­paikan ke per­wak­i­lan maha­siswa itu tidak bisa kita ter­ap­kan di IAIN Tulun­ga­gung kare­na memang sis­tem­nya tidak menun­jang,” tam­bah Miftha selaku ben­da­hara. Isno mene­gaskan bah­wa pihaknya bukan tidak mau men­gadakan sis­tem cicil namun kare­na memang sis­tem yang ada, tidak menunjang. 

Pen­ga­juan keringanan UKT tang­gal 22–26 Juni 2020 dilakukan secara online, sedan­gkan pene­ta­pan hasil ver­i­fikasi tang­gal 15 Juli 2020. Maha­siswa yang men­ga­jukan keringanan UKT tidak boleh melakukan pem­ba­yaran UKT sam­pai diu­mumkan pene­ta­pan keringanan UKT. Kalau pen­gu­ran­gan dap­at melakukan pengjuan sesuai kri­te­ria yang dip­il­ih. Kalau per­pan­jan­gan UKT dap­at melakukan pem­ba­yaran mendekati akhir tem­po pem­ba­yaran,terang Doni Yusuf Bagaskara.

Namun yang men­ja­di sorotan yakni terkait kebi­jakan kam­pus IAIN Tulun­ga­gung dalam penu­runan atau keringanan UKT ini yang memakai sis­tem grade dan bukan persen­tase. Sis­tem grade sendiri yakni menu­runk­an grade pem­ba­yaran dari tingkat tert­ing­gi ke satu tingkat di bawahnya. 

Menu­rut keteran­gan dari Isno sis­tem grade ini diam­bil kare­na dap­at menu­runk­an UKT jauh lebih banyak atau di bawah sitem persen­tase. Berikut keteran­gan­nya, “Persen­tasi kalau dihi­tung… itu jus­tru kalau mis­al­nya 10% itu jus­tru masih banyak penu­runan­nya jauh,” terang Isno.

Menu­rut­nya sis­tem grade ini diam­bil untuk memu­dahkan maha­siswa, di mana besaran UKT yang akan diba­yarkan turun di bawah sis­tem persen­tase. “Tadi kalo dihi­tung-hitung antara penu­runan grade sama pre­sen­tase lebih men­gun­tungkan maha­siswa, itu yang penu­runan grade. Kare­na penu­runan­nya itu dari yang pal­ing ting­gi ke bawah­nya itu ada yang 300 ribu pokoknya 250 ribu ke atas, kalo nan­ti persen­tase mis­al 15% — 20% aja masih bera­pa, samean bisa ngi­tung sendiri,” jelas Miftha.

Besarnya UKT maha­siswa sela­ma ini men­gacu pada beban dan kon­disi ekono­mi orang tua/wali maha­siswa. Kam­pus IAIN Tulun­ga­gung dalam upaya menin­dak lan­ju­ti keringanan UKT tidak meng­gu­nakan sis­tem poton­gan pre­sen­tase tetapi meng­gu­nakan sis­tem grade, yaitu poton­gan berdasarkan golon­gan kelom­pok pem­ba­yaran UKT di mana ter­da­p­at lima kelom­pok pembayaran. 

Reporter: Amy Amelia, Zuhri, Nurul K. Fitria
Penulis: Nurul K. Fitria
Redak­tur: Rifqi Ihza F.