Kute­mui seo­rang gadis kecil

Bera­da di bawah temaram lampu

Terkungkung sendiri mer­at­api hidup

Yang kian sun­yi nan sepi

Kuda­p­ati tangis, mengge­long­gon­gi paras­nya yang begi­tu suci

Ser­ta suara parau, san­gat sendu

Dite­mani turun­nya hujan yang sedari tadi tak reda

Di sim­pang jalan kota

Nanar aku menat­ap semburatnya

Reti­na yang tak sec­oke­lat air rawa

Kem­bali menumpahkan rona sembabnya

Menengge­lamkan hatinya yang sedang tidak baik baik saja

Begi­tu keras kepala ia

Bahkan saat aku mem­beranikan diri untuk bertanya

Ia eng­gan untuk sekadar berceri­ta mes­ki lewat bahasanya

Ah …

Semoga Semes­ta turut menenangkannya

Penulis: Pus­pi­tasari
Redak­tur: Natasya