Tulisan ini merupakan lanjutan dari berita yang berjudul “Kejar Waktu MPM UIN SATU Tulungagung”.
Musyawarah Perwakilan Mahasiswa (MPM) atau musyawarah tertinggi di tingkat organisasi mahasiswa yang hanya berlangsung satu tahun sekali ini telah mengalami kecacatan. Sebelumnya, di grup WhatsApp Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) SOLID yang berisikan para pimpinan lembaga, terjadi perdebatan cukup serius menjelang MPM berlangsung.
Perdebatan tersebut selain dikarenakan pemberitahuan yang mendadak, lokasi pelaksanaan MPM juga dianggap tidak konsisten. Mulanya direncanakan di Jepun Resto, acara MPM justru terlaksana di Gedung Pascasarjana Lantai 5. Pada hari terakhir, kembali berpindah ke Gedung Majlis Wakil Cabang Nadlatul Ulama (MWC NU) Boyolangu.
Tidak terhenti sampai disitu, permasalahan yang dianggap cukup fatal yakni forum MPM terhenti tanpa kejelasan. Mulanya berlangsung Selasa, 9 November 2021 dan berhenti pada Sabtu, 13 November 2021, disebabkan oleh progress report dari Dewan Eksekutif (Dema) Universitas belum cukup. Pada tanggal tersebut, forum menyepakati adanya deadlock dan melanjutkannya di lain hari. Sayangnya, rencana untuk melanjutkan MPM hanya wacana semata.
“Terakhir itu Sema habis progress report, lalu Dema menyampaikan progress report-nya. sudah kita tanyai tapi dari pihak Dema tidak bisa menjawab karena bukan tupoksinya lalu kita pending, soalnya tidak menemukan hasil pada waktu itu antara pending atau tidak, (akhirnya,red.) Deadlock dan belum ditentukan kapan.” Jelas Mohammad Wildan Selaku Ketua Sema Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum.
Sema sempat menawarkan kelanjutan acara pada Senin, 15 November 2021 secara online. Akan tetapi tawaran tersebut mendapat penolakan dari peserta forum.
Abi selaku Manajer Radio Genius FM menjelaskan bahwa forum menolak MPM dilakukan melalui Zoom Meeting. “Ya sebelumnya itu ada, tapi kesepakatan forum bilang kalo di lanjutkan hari Senin. Kemudian hari Senin itu menolak, forum menolak lewat zoom, gak ada yang nerima kalau lewat zoom, terus sampai sekarang gak ada lanjutannya.”
Ketua Sema Universitas, Dhiyaur Rohman hanya mengirimkan draft Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang sudah ditandatangani dan diberi nama terang presidium di grup KBM UIN SATU SOLID, tanpa menambahi kejelasan terkait tindak lanjut MPM.
“Kalau terkait MPM sebenernya Sema mau saja melanjutkan, tapi teman-teman Dema yang punya kewajiban menyampaikan progress report mereka tidak mau untuk melanjutkan. Mereka bilang sudah cukup dalam penyampaian progress report” Ujar Rohman selaku ketua Sema.
Ketika kru dimensi mengonfirmasi pernyataan dari Rohman, Adriansyah Pratama selaku wakil ketua Dema tidak mengetahui adanya hal tersebut. Sedangkan Mahda Fuad Amirudin, selaku ketua Dema belum memberikan respon apapun hingga berita ini diturunkan.
“MPM cacat kalau progress report tidak dijalankan dan dituntaskan. karena kita mengacu pada tatib yang telah disepakati, agenda ketetapan ada, evaluasi progress report dan musyawarah. Sedangkan kemarin itu belum evaluasi, Dema belum evaluasi dan belum progress report. Sudah Progress report, sudah menampilkan, saya mengatakannya belum Mbak, baru ditampilkan, baru menjawab satu pertanyaan sudah deadlock kok.” Tutur Wildan.
MPM 2021 seharusnya dilaksanakan sesuai dengan tata tertib yang sudah disepakati diawal yaitu musyawarah diakhiri dengan menyelesaikan progress report dan evaluasi. Seperti yang tertera pada Tata Tertib Persidangan Musyawarah Perwakilan Mahasiswa Tahun 2021 Pasal 3 Ayat 4 Namun, Sudah hampir satu bulan hingga berita ini terbit, MPM berakhir mangkrak tanpa kejelasan.
Penulis: Ria
Reporter: Natul, Gilang, Ria
Editor: Titan