dimensipers.com — Organ­isasi Maha­siswa atau yang ser­ing dise­but seba­gai Ormawa meru­pakan organ­isasi intra kam­pus yang din­aun­gi lang­sung oleh kam­pus yakni Sen­at Maha­siswa Insti­tut (SEMA‑I). Kemarin tepat­nya pada tang­gal 31 Agus­tus hing­ga 2 Sep­tem­ber 2020 telah dilak­sanakan Musyawarah Per­wak­i­lan Maha­siswa (MPM) seba­gai agen­da peru­mu­san Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tang­ga (ART) seba­gai acuan keber­lang­sun­gan Ormawa di Insti­tut Aga­ma Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.

Acara ini cukup men­ja­di sorotan para maha­siswa, pasal­nya dilakukan saat pan­de­mi Coro­n­avirus Dis­ease ‑2019 (Covid-19) dan masih dalam masa tran­sisi menu­ju new normal atau kebi­asaan baru. Selain itu yang cukup men­ja­di per­ha­t­ian adalah pelak­sanaan atau tek­nis acara kali ini meng­gu­nakan dua cara yakni dari peser­ta sidang yang diba­gi men­ja­di dua. Menu­rut keterang­gan dari ket­ua pelak­sana MPM, Yud­ha “ Tek­nis acara MPM kita bagi men­ja­di 2, yaitu peser­ta offline dan online,“ ujarnya.

Selain itu menu­rut A. Zain­ul Musto­fa selaku ket­ua SEMA I, “Secara spe­si­fik sebe­narnya terkait tek­nis MPM itu tidak diper­bolehkan oleh Rek­tor untuk peser­ta tat­ap mukanya, tapi kami men­co­ba dari Sen­at Maha­siswa itu men­co­ba untuk tetap harus ada yang offline kare­na pem­ba­hasan ini san­gat per­lu. Sebab kena­pa per­at­u­ran yang kemarin itu sudah tidak ter­pakai atau bahasanya itu sudah cacat dasar hukum­nya seper­ti itu. Makanya untuk tek­nis offline. Ada dua, dua tek­nis yang diizinkan yaitu offline den­gan jum­lah peser­ta yang dimin­imkan dan den­gan peser­ta online den­gan media zoom seper­ti itu.” tuturnya. Hal ini men­da­p­at tang­ga­pan yang vari­atif dari para peser­ta baik online maupun offline.

Menu­rut keteran­gan salah satu peser­ta online dari Him­punan Maha­siswa Juru­san (HMJ) Komu­nikasi Penyiaran Islam (KPI), Zam-Zam, “ Menu­rut Saya tek­nis acara MPM kali ini baik dari segi offline ataupun segi online sudah cukup baik. Dari tiga hari MPM dilak­sanakan, tek­nis acara dari hari 1 ke 2, 2 ke 3 sudah cukup baik. Tetapi per­lu adanya pen­ingkatan dan per­si­a­pan yang lebih matang. Kare­na apa, kare­na di sini MPM-kan secara offline dan online. Nah lebih baik, alangkah lebih baiknya itu pani­tia melak­sanakan dan mem­per­si­ap­kan segala tek­nis acara baik offline dan online itu jauh-jauh hari. Jadi, pada saat hari H tidak terke­san bah­wa kesi­a­pan dan kesi­a­pan pani­tia itu sudah matang. Jadi sudah, sudah antara offline dan online itu memang sudah ada teknis­nya  tersendiri secara ter­tulis, per­at­u­ran, maupun syarat-syarat mengiku­ti MPM baik secara online dan offline,” ungkapnya.

Suasana sidang online/dok.istimewa

Beber­a­pa peser­ta lain­pun juga mengutarakan hal yang sena­da, yakni terkait kurang mak­si­mal­nya per­si­a­pan dari pani­tia. Yang pal­ing ditekankan para peser­ta yakni terkait per­at­u­ran. Menu­rut beber­a­pa per­wak­i­lan peser­ta bah­wa per­at­u­ran untuk peser­ta online maupun offline seharus­nya lebih dap­at dite­gaskan lagi. Seharus­nya ada pen­je­lasan lebih terkait tek­nis acara bagi peser­ta online. Banyak peser­ta men­geluhkan kurangnya koor­di­nasi dari pihak pani­tia, juga terkait pem­ber­i­tahuan infor­masi yang kurang jelas sehing­ga mem­bin­gungkan peser­ta. Pelang­garan per­at­u­ran­pun sem­pat ter­ja­di seper­ti pani­tia dan peser­ta yang merokok sam­pai ter­li­hat menu­tupi kam­era. Pani­tia dirasa kurang tang­gap dalam mere­spon keluhan para peserta. 

Hal lain yang cukup men­da­p­at respon dari peser­ta yakni terkait pelak­sanaan acara. Salah sat­un­ya yakni “Kalau menu­rut saya yang offline itu enak banget. Kena­pa saya katakan enak, yang offline itu bisa berin­ter­ak­si lang­sung, mau menyam­paikan opsi, afir­masi, dll itu enak, lang­sung. Tetapi, yang online ini san­gat delay sekali videonya. Apala­gi kalo perangkat dan inter­net yang digu­nakan itu tidak men­dukung waduh, susah. Soal­nya saya kan ikut offline yang hari per­ta­ma dan seterus­nya itu saya online. Selain itu, yang offline ini kan dap­at kon­sum­si seper­ti itu, dan yang online ini apa gak dap­at kon­sum­si seper­ti itu?” Rohman, per­wak­i­lan Dewan Ekseku­tif Maha­siswa (DEMA) Fakul­tas Syari­ah dan Ilmu Hukum (FASIH).

Selain itu pen­da­p­at lain juga men­gungkap­kan hal yang sama yakni terkait Video yang delay, sinyal, kuo­ta inter­net, lalu mere­ka (peser­ta online) harus men­cari tem­pat yang menye­di­akan jar­ing­gan wifi agar dap­at men­gak­ses zoom, juga keter­batasan peser­ta saat melakukan pre­sen­si, dan mere­ka juga men­gang­gap bah­wa pani­tia kurang siap dalam menan­gani peser­ta online.

Pihak pani­tia mem­berikaan keteran­gan bah­wa memang pihaknya sendiri men­gakui adanya kendala terse­but. Ket­ua SEMA‑I men­gungkap­kan bah­wa pani­tia men­gala­mi kendala teruta­ma pada sis­tem online. Apala­gi keti­ka pengam­bi­lan kepu­tu­san di mana meli­batkan peser­ta online dan offline ini juga cukup mem­bin­gungkan. Ia menyadari bah­wa memang peser­ta online memi­li­ki keter­batasan baik cara untuk vote keti­ka mengam­bil kepu­tu­san, lalu pre­sen­si kehadi­ran, pen­gungka­pan pen­da­p­at, dan lain seba­gainya. “Tapi ya ini memang resiko dari pada nan­ti untuk online semua itu lebih tidak man­tep bahasanya”. Ia menam­bahkan bah­wa “Dan kami dari pihak pani­tia juga men­co­ba untuk men­dala­mi bagaimana biar ber­jalan­nya acara itu tetap seper­ti yang diinginkan seper­ti itu. Cukup sedik­it kendala si di online, itu saja,”

Selain itu men­ge­nai kabar adanya peng­gant­ian kuo­ta inter­net bagi para peser­ta online, Menu­rut keteran­gan dari beber­a­pa peser­ta, salah sat­un­ya peser­taoOnline dari Unit Kegiatan Maha­siswa (UKK) KSR PMI IAIN Tulun­ga­gung, Alvin Aditya Rizal­di “Kabar terse­but saya den­gar keti­ka sudah masuk grup dan ada peser­ta lain yang mem­ba­has hal terse­but, yang mana sam­pai saat ini belum ada klar­i­fikasi atau tin­dak lan­jut dari Pan­pel (pani­tia pelak­sana). Jadi untuk sub­si­di kuo­ta belum diter­i­ma,” ungkap­nya. Selain itu dari peser­ta lain juga men­gungkap­kan bah­wa penye­di­aan kuo­ta inter­net bagi peser­ta online akan diusa­hakan den­gan jum­lah yang belum diketahui.

Tang­ga­pan dari pihak pani­tia terkait hal ini mem­be­narkan akan adanya sub­si­di kuo­ta inter­net bagi peser­ta online. Namun harus sesuai keten­tu­an yakni berdasarkan surat del­e­gasi juga pre­sen­si kehadi­ran peser­ta online. “Dari SEMA juga masih bin­gung sebe­narnya ingin untuk menyam­paikan, untuk semua del­e­gasi yang ada di surat tugas, akan tetapi tidak semua del­e­gasi di surat tugas itu pre­sen­si untuk peser­ta online. Jadi nan­ti untuk per­tim­ban­gan­nya itu bagaimana masih kami bicarakan terkait den­gan perkem­ban­gan­nya. Tapi ini ingsyaal­lah akan segera diberikan terkait sub­sidinya seper­ti itu,” terang A. Zain­ul Musto­fa. Pihak pani­tia sendiri masih men­gusa­hakan agar semua del­e­gasi dap­at men­da­p­atkan kuo­ta inter­net pada pihak keuang­gan institut. 

Namun ter­lepas dari pro dan kon­tra dimana beber­a­pa peser­ta sedik­it keber­atan den­gan tek­nis acara, juga den­gan mod­el pelak­sanaanya yang banyak men­gala­mi kendala. Peser­ta cukup men­gapre­si­asi ker­ja keras para pani­tia MPM kali ini. Apala­gi den­gan men­gadop­si sitem baru dan di ten­gah masa pan­de­mi Covid-19. “Kesan­nya ter­i­ma kasih kepa­da semua pihak atas terse­leng­garanya MPM ini dan saya rasa kesan­nya MPM tahun ini men­ja­di kesan tersendiri kare­na di masa covid19 dan saya rasa MPM ini baik dari pada tahun-tahun lalu,” terang salah satu peser­ta. Selain itu peser­ta juga men­gang­gap bah­wa acara ini sudah cukup ino­vatif walaupun den­gan keter­batasan yang ada namun ini bisa men­ja­di pem­be­la­jaran juga pen­gala­man tersendiri bagi mereka. 

Banyak hara­pan baik dari pani­tia maupun peser­ta, teruta­ma agar per­at­u­ran yang ada dap­at ber­jalan den­gan baik dan rapi. Ser­ta dap­at berpen­garuh ter­hadap jalan­nya Ormawa di IAIN Tulun­ga­gung ini men­ja­di lebih baik lagi. “Nah makanya musyawarah ini sifat­nya musyawarah bukan lagi perde­batan atau bagaimana­pun, dan ini semua seandainya ada pasal yang kurang atau bab yang kurang itu bisa dita­m­bahkan secara flek­si­bel dan bisa kita sep­a­kati bersama untuk kede­pan­nya itu lebih baik den­gan rapi, supaya Ormawa kita ini bisa ber­jalan den­gan rapi seper­ti itu,” Harap A. Zain­ul Musthofa.

Reporter: Laila, Hal­im, Bayu, Nurul dan Amel.
Penulis: Nurul Kari­mat­ul F.
Redak­tur: Rifqi Ihza F.