Dalam rang­ka memeringati haul Gus Dur yang ke-13, komu­ni­tas GUS­DURi­an Bonorowo Tulun­ga­gung men­gadakan kegiatan Tan­dur Bareng yang dilak­sanakan pada hari Ming­gu, 08 Jan­u­ari 2023. Kegiatan berlang­sung di Pos Kon­ser­vasi Argo Patok Can­di Dadi Desa Jun­jung, Keca­matan Sum­bergem­pol, Kabu­pat­en Tulungagung.

Acara yang dim­u­lai pukul 07.30 WIB dibu­ka den­gan sambu­tan dari ket­ua pelak­sana kegiatan, yaitu Mukhli­son. Selan­jut­nya dilan­jut den­gan doa bersama, dan ditut­up den­gan pemuku­lan ken­ton­gan seba­gai isyarat dim­u­lainya agen­da Tan­dur Bareng. Dalam pelak­sanaan­nya kegiatan yang men­ja­di agen­da tahu­nan ini diiku­ti oleh beber­a­pa peser­ta meliputi; DEMA FUAD UIN Sayyid Ali Rah­mat­ul­lah Tulun­ga­gung, Cabang Dinas Kehutanan (CDA), Ger­akan Pecin­ta Alam (GPA), Dinas Per­hutani, Anggota Keca­matan, dan Alian­si Kebhinekaan. 

Mukhli­son men­je­laskan bah­wa tiap tahun­nya mere­ka menggelon­torkan banyak bib­it yang dalam penana­man­nya lebih difokuskan pada area sum­ber mata air. Tahun ini bib­it tana­man yang dise­di­akan meliputi pohon beringin, aren, kayu putih, johar, tabebuya, mente, dan bam­bu ple­tung. Pemil­i­han lokasi penana­man yang bera­da dekat sum­ber mata air itu pent­ing untuk keber­lang­sun­gan bib­it-bib­it yang ditanam. Meskipun begi­tu, ia juga menam­bahkan bah­wa persen­tase bib­it yang hidup belum ten­tu 100%. 

Untuk penana­man seti­ap tahun­nya kita pasti akan men­gadakan bib­it yang banyak. Untuk penana­man­nya kami fokus dulu pada area sum­ber mata air, kare­na kon­disi sum­ber mata air itu pent­ing untuk bib­it-bib­it yang akan ditanam. Akan tetapi, mes­ki sudah bera­da di sek­i­tar sum­ber air, kehidu­pan bib­it belum ten­tu akan 100% tum­buh. Bisa aja mis­al kita ada 1000, pal­ing bisa aja hanya100 bib­it yang hidup. Cuman itu sudah men­ja­di keun­tun­gan yang besar kar­na ada bib­it yang bisa hidup.” Ucapnya.

Romi, selaku pem­bi­na pra­mu­ka SMPN 1 Boy­olan­gu men­gungkap­kan sedik­it kendalanya adalah terkait beber­a­pa peser­ta pra­mu­ka yang jatuh sak­it kare­na belum sara­pan. “Dari per­lengka­pan sebe­narnya adik-adik siap, ini tadi ada sedik­it kendala, ada yang sak­it wak­tu upacara kare­na masih belum sara­pan, berangkat­nya agak pagi.” 

Sedan­gkan Joko seba­gai Koor­di­na­tor Ger­akan Pecin­ta Alam men­gatakan bah­wa sela­ma pelak­sanaan kegiatan terse­but mere­ka tak men­gala­mi kendala. “Kalau sela­ma ini kami tidak ada ham­bat­an…” Ia juga berharap kegiatan tan­dur bareng ini dap­at dijadikan bahan edukasi, dan upaya melestarikan alam. “Hara­pan kami semoga untuk penana­man kali ini bisa men­ja­di edukasi masyarakat dan untuk pelestar­i­an alam selan­jut­nya,” tuturnya.

Penulis: Lulu
Reporter: Lulu, Musto­fa
Edi­tor: Vidya