Lorong Terjal Erdogan
Tengah malam para makhluk Tuhan terbaring merajut mimpi. Ada kehidupan lain yang menjalankan tugasnya untuk mengeksekusi. Jam dua belas malam sel Erdogan digedor-gedor, tanda bahwa dia harus segera diseret ke ruangan yang pengap, segalanya serba tertutup tidak ada…
Harapan pada Sebuah Nama
Semenjak hari itu, aku membenci buku. Jilidan berlembar kertas membuatku kehilangan eloknya semesta. Pandanganku membaur bersama kabut dan embun pagi hari. Saat itulah aku menyadari aku akan mati. Aku buta huruf tatkala tulisan Bu Muyas bak Font Calibri…
Khayalan yang menua dan mati di ujung cerita
Perempuan renta yang duduk di depan pintu sebuah minimarket di Jalan Kamboja kini berusaha meninggalan tempatnya. Langkah kakinya yang gemetar dipaksanya berdiri. Ia seperti sebatang randu lapuk yang memaksa dirinya tetap tegak sekalipun penebang kayu berusaha menebasnya, digunakan…
Manifesto Cup-cake
Loyang-loyang konglomerasi hampir penuh. Tepung terigu, tepung beras, telur, gula pasir, mentega, dan bahan lain telah tercampur rata. Mixer baru itu berhasil, melumatkan kegelisahan orang-orang atas ketidakadilan yang terjadi. Lelehan coklat juga membuat pikiran mereka teralihkan lebih cepat, melupakan kekecewaan di…
Pembantu
Sarapan kali ini tidak terasa nikmat. Sebab adikku yang memasak. Mungkin ini adalah kali pertama ia memasuki dapur. Membuat kami sekeluarga menjadi kelinci percobaan masakannya yang hancur. Dagingnya dipotong besar-besar, alot dan keras. Bumbunya apalagi, terlalu banyak saos.
Di Tengah Hujan Sore Hari
Hujan dan kenangan memang kombinasi yang indah. Keduanya, sama-sama bisa datang tanpa harus diundang dan sering tak kunjung hadir meski sangat diharapkan. Hari yang indah penuh kebahagiaan, bisa tetiba menjadi duka. Seketika. Tak perlu alasan yang rumit. Hanya karena…
Mendongeng Jabang
Janin-janin itu terlantar di antara jutaan anai. Mereka terlempar dan terbang mengikut arah angin, sampai ke laut kembali ke darat dan memutar-mutar. Dua dari mereka saling tatap lalu terkekeh. Keterlantaran mereka adalah sebuah kebahagiaan besar dari sang Maha.…
Penggerogot Tanah
Namaku Apti Burma! Lahir di sebidang tanah dunia! Aku melangkah di tanah basah. Basah oleh uang, bahan bakar kaum kapitalis kata ibuku. Udara pengap menyelimuti pagi sampai malam. Usai bel pulang melengking di sekolah dasar tempatku mencoba pintar, beberapa…
Ariman (3)
Malam ini aku menakuti wanita yang berjalan seorang diri. Kemudian aku menangkap beberapa pemuda yang mabuk. Wujudku ̶ Ariman ̶ memberi kekuatan yang membuatku sebagai manusia super atau sebaliknya, monster. Malam ini aku mengawasi Romafi. Kudengar dia orang…