Senyap

Terkadang juga bising

Akal dan nurani tak jarang menjerit

Langkah gontai menyusur setapak 

Gong­gongan tak bertu­an masuk pendengaran

Merusak ali­ran syaraf yang coba ditenangkan

Gemu­ruh tak berkesudahan 

Mengge­ma di seti­ap sudut kehampaan

Mengisyaratkan dak­wa tak berdasar

Tak ada seku­tu melawan tuntutan

Hanya seo­rang diri 

Berdiri bak prib­a­di yang tak takut mati

Apalah daya

Kema­t­ian pasti akan bersua den­gan seti­ap makhluk Tuhan

Alu­nan kehidu­pan yang dulu ter­den­gar mer­du kini telah mati

Entah dawainya yang putus

Atau pemetiknya yang hilang

Mungkin juga dawainya yang lenyap dari pemetiknya

Sun­yi sekali

Tia­da telin­ga yang mam­pu mener­i­ma sinyal suara

Baginya hidup ini sudah mati

Walau memang raganya masih tam­pak biasa saja

Dia hidup

Namun jiwanya terenggut

Benar masih mam­pu tertawa dan tersenyum

Namun sung­guh, duka sedang bergelayut

Penulis: Annisa
Edi­tor: Nurul