Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD) melaksanakan kegiatan PBAK (Pengenalan Budaya dan Akademik) dua hari setelah terselenggaranya PBAK Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmaatullah Tulungagung (UIN SATU), yakni pada hari Jumat (18/8) sampai Sabtu (19/08) tahun 2023. Dalam pelaksanaannya, acara yang diikuti oleh 1.188 mahasiswa baru dimulai sejak pukul 06.00 pagi dan ditutup pada pukul 21.30 WIB.
“Estungkara Mahasiswa: Sikap Bijak Atas Teknologi Digital” menjadi tema PBAK FUAD tahun ini. Pemilihan kata ‘estungkara’ diambil dari bahasa sansekerta yang berarti kesanggupan seseorang untuk menghadapi masalah. Secara keseluruhan tema tersebut mengarahkan bagaimana kesanggupan mahasiswa untuk mengambil sikap bijak ketika menghadapi masalah yang dalam konteks ini adalah teknologi digital.
Waktu yang dibutuhkan Fakultas FUAD untuk melaksanakan PBAK berbeda dari fakultas lainnya. Mahasiswa baru di FUAD hanya diperkenankan meninggalkan acara pada pukul 21:30. Sedangkan pada PBAK fakultas lain, hanya di hari kedua acara selesai hingga malam hari. Rifki selaku Ketua DEMA FUAD menyebutkan kalau lamanya acara dikarenakan ada pengenalan Lembaga Semi Otonom (LSO).
Selain itu, PBAK FUAD 2023 berbeda dari tahun sebelumnya yang diselenggarakan secara indoor dalam Aula Arif Mustaqim. Kali ini panitia memberikan nuansa baru dengan melangsungkan acaranya secara outdoor di lapangan basket UIN SATU.
Peralihan lokasi dikarenakan adanya evaluasi dari tahun kemarin terkait forum mahasiswa yang terbagai menjadi dua bagian. “Karena melihat kemarin itu terbagi menjadi dua lantai forumnya yaitu 6 sama 4 jadi kita upayakan supaya di outdoor.” Jelas Rifki.
Dirinya turut menambahkan bahwa ini kali pertama melaksanakan kegiatan berskala besar secara outdoor. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Andre sebagai Ketua Pelaksana “..baru pertama ini menjalankan pbak secara outdoor, makanya kultur dari pbak outdor kan juga beda dengan indoor.”
Perubahan konsep tersebut berimbas pada molornya rundown kegiatan, di hari pertama kemoloran terjadi selama satu jam. “Molor sih kak, masih molor. Kemarin sangat molor banget satu jam.” Terang Frisda salah satu pendamping PBAK FUAD.
Senada dengan Frisda, Ridho yang merupakan peserta PBAK dari prodi Bimbingan Konseling Islam turut mengeluhkan masalah molornya waktu. “Waktunya itu lo kak sering molor.”
Ridho juga mengungkapkan adanya keterlambatan dan ketidakmerataan lauk dalam makanan yang dipesan dari panitia pada hari pertama. “Makanannya itu terlambat sekali dan terdapat sambal yang basi terus lauknya itu tidak sama atau beda-beda gitu, temanku ada yang memakai ayam ada yang memakai tempe saja dan ada yang cuma dapat mie saja, beda-beda random pokoknya.”
Persoalan konsumsi pada hari pertama selanjutnya menjadi bahan evaluasi malam harinya supaya lebih baik di hari kedua. “Aman sih kak untuk hari kedua. Soalnya kemarin udah di evaluasi terkait konsumsi maba, jadi untuk konsumsi hari ini udah lumayan sih dibandingkan dengan yang kemarin” tutur Frisda.
Keluhan lain perkara tenda juga disebutkan oleh mahasiswa baru. Hal ini disebabkan perkiraan terhadap jumlah peserta PBAK FUAD yang kurang tepat sehingga masih terdapat peserta terpapar terik matahari.
“Bagaimana ya, tempatnya sih tertutup, tapi masih kurang gitu lho, seumpama ditambahi penutup lagi jadinya kan ngga kepanasan, mungkin tempatnya saja yang kurang strategis”, komentar Ulfa dari prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Menurut Rifki, tenda yang diperkirakan mampu menampung seluruh peserta PBAK FUAD, ternyata masih belum mencukupi. “Karena ini pertama kali juga outdoor dan ternyata tenda yang diperkirakan panitia juga masih kurang sebab maba nya membludak. Akhirnya masih ada beberapa anak yang terkena sinar matahari dan kepanasan. Jadi ada gesekan juga dari maba, kepanasan, miskomunikasi terkait sarapan di hari pertama dari pendamping dari panitia juga.” Jelasnya.
Rifki menambahkan bahwa selepas terlaksananya kegiatan, panitia terus melaksanakan evaluasi. Ia juga berharap agar PBAK FUAD tahun depan tidak mengulangi kesalahan yang terjadi tahun ini.
Penulis: Mustofa
Reporter: Novinda, Syahida
Editor: Vidya