Ini ialah ceri­ta suram
Bertaut dalam diri selu­ruh lapisan
Ini ialah ceri­ta kusam
Tergam­bar kebo­hon­gan di seti­ap alurnya
Semua raky­at tahu
Bagaimana mungkin mere­ka tak tahu?
Pro­pa­gan­da maha kokoh ini
Ter­saji fit­nah dibungkus penghianat

30 Sep­tem­ber tahun 65
Saat fajar menam­pakkan eko­rnya
Berangkat­lah sebuah kelan­cun­gan sejarah
Yang mem­bawa pun­di-pun­di kejengke­lan
Mem­bawa pema­haman akan kekejaman

Kobaran api kiri kian padam
Dan akhirnya hilang ter­makan zaman

Hai bangsaku…
Hai raky­atku…
Hai mem­o­ri yang berjalan

Makan­lah kisahku
Hiru­plah kebaikan ini
Kalian harus men­gun­tal beri­ta
Men­gun­tal kenan­gan kelam nan men­ji­jikan
Ingatan buruk harus ter­tanam dalam diri bangsa ini

Kabar abu menya­pa indone­sia
Sejarah tak hen­ti hentinya mengabarkan
Kabar pun semestinya tak dijumpai
Pro­pa­gan­da orba terus berak­si
Hing­ga kor­ban terus berlari

Nestapa peny­in­tas terse­limut stig­ma
Binatang licik dan culas berse­mayam di istana
Kead­i­lan tak per­nah berjumpa
Menan­ti masa tuk men­ge­nal sia­pa kita
Apakah ini yang namanya bangsa?
Ataukah ini sebuah paham tan­pa kesaksian?

Haha­ha­ha…
Bagaimana nasib­mu Ger­wani?
Bagaimana nasib­mu Lekra?
Bagaimana nasib­mu Sob­si?
Bagaimana nasib­mu pemu­da rakyat?

Aku tahu aku picik
Aku tahu semua hanya bualan
Sayangnya dan sayangnya….
Doku­menter kibul selalu diputar
Berdal­ih mengin­gat para penghianat

Penulis : Musto­fa
Edi­tor : Tika