Penggerogot Tanah
Namaku Apti Burma! Lahir di sebidang tanah dunia! Aku melangkah di tanah basah. Basah oleh uang, bahan bakar kaum kapitalis kata ibuku. Udara pengap menyelimuti pagi sampai malam. Usai bel pulang melengking di sekolah dasar tempatku mencoba pintar, beberapa…
Teriakan diri
Apa yang kau tau Apa yang kau mengerti Perlahan kau menghujamkan pisau itu padaku Sakit Tapi, apa dayaku Diam Dengan seribu bahasa berkecamuk dalam pikiran Membawa beribu-ribu pertanyaan yang belum sempat terjawab Berlari kesana kemari Mencari arah tujuan yang…
Temaramnya Perbatasan
Sang surya mulai hanyut dalam pangkuan ibu pertiwi Segalanya menjadi temaram, dalam angan-angan insan yang merindu belaian kasih Pikiran mulai berkecamuk akan masa depan penerus bangsa Akan terus seperti inikah gubuk temaram perbatasan? Temaramnya bilik kayu perangkai mimpi…
Kematian
Waktu menunggu akan berakhir Sunyi dan mati Setiap manusia yang berakhir bersama waktu Yang selalu berlalu oleh waktu Sejarah yang menjadi saksi semua itu Kadang hilang termakan Kadang tak terlupakan Kematian yang selalu menunggu Dan akhirnya meninggalkan sesuatu Yang terkenang akan…
Ariman (3)
Malam ini aku menakuti wanita yang berjalan seorang diri. Kemudian aku menangkap beberapa pemuda yang mabuk. Wujudku ̶ Ariman ̶ memberi kekuatan yang membuatku sebagai manusia super atau sebaliknya, monster. Malam ini aku mengawasi Romafi. Kudengar dia orang…
Ariman (2)
Romafi mengangkat ponsel dan tercenung. Di seberang, Profesor Wiratma melambai sembari berlari padanya. Lampu jalan berkelip aneh ketika dia melaluinya. Romafi memikirkan apa yang telah Profesor lakukan. Orang itu memanggilnya sebelum matahari bergemerisik keluar. Kemudian Romafi menutup ponsel dan…
Kisah Horor di Kampus
Pohon-pohon tinggi yang ia tak tau namanya itu selalu membuatnya merinding, terutama saat menjelang petang –orang romantis menyebutnya senja. Sebab ia rasakan waktu tak lagi maju, waktu stagnan seolah akan menusuk siapa saja dengan dingin dan kengerian. Angin…
Mimpi dari Tidur
Di kota tak bertuan ini segalanya bisa terjadi. Tak ada yang bakal mengatur kau buang kentut dimanapun dan semua tempat adalah Smoking Area. Tapi belakangan hal-hal berjalan sangat teratur; orang-orang tertib antre, buang sampah pada tempatnya dari sumbangan…
Ariman
Udara mencekik kerongkongannya. Tempat persembunyian gadis itu seperti neraka. “Brengsek!” umpat Profesor. Tabung reaksi meletupkan gelembung jingga dan menyibakkan aroma busuk. Lalu lelaki itu menggantinya dengan tabung reaksi yang lain. Ania mengamati dengan gugup. Celah lemari memperlihatkan bagaimana…
Dia.Lo.Gue
Dialog tanpa prolog Dialog murahan diobral dijalanan Terapung, menapung segala kesedihan Kesedihan semu, menipu Menilai tanpa mengerti Lantang namun sumbang Tak berirama tak berima Sajak berserak Komentar tapi tidak sadar Mencela tapi tidak berkaca Rusak yang berserak Sungguhan ?…